Banyak Kasus Gagal Bayar, Fitch Soroti Industri Keuangan RI

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 July 2020 21:05
fitch ratings
Foto: Reuters/Reinhard Krause

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyoroti industri keuangan di Tanah Air pasca terkuaknya beberapa kasus gagal bayar yang menjadi perhatian publik, akhir-akhir ini.

Dalam riset terbarunya, Fitch menyebut, risiko gagal bayar justru banyak terjadi di industri keuangan non bank (IKNB). "Kegagalan terkait tata kelola telah menghasilkan kerugian hingga USD3,5 miliar bagi investor sejak 2018," tulis Fitch.

"Serangkaian kasus gagal bayar baru-baru ini akibat kegagalan tata kelola perusahaan di industri keuangan di Indonesia," tulis Fitch Ratings, dikutip Senin (6/7/2020).

Kegagalan akibat tata kelola perusahaan yang kurang baik ini menyebabkan kerugian hingga USD 3,5 miliar bagi investor sejak 2018.

Kondisi ini, turut diperparah dengan dampak pandemi Covid-19 yang mengguncang perekonomian nasional, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gagal bayar.

Fitch mencatat, beberapa kasus gagal bayar datang dari industri keuangan non bank karena Fitch meyakini, industri ini tidak diatur secara ketat seperti sektor perbankan meskipun ada beberapa penguatan regulasi dan pengawasan dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa kasus yang mencuat dan jadi sorotan publik antara lain, kasus dugaan korupsi perusahaan asuransi milik negara PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang gagal bayar pada Oktober 2018 dengan perkiraan simpanan sebesar US$ 1,2 miliar.

Ini terjadi tak lama setelah PT Sunprima Nusantara Pembiayaan, perusahaan pembiayaan yang dituduh melaporkan piutang fiktif dan gagal membayar utang dengan total sekitar US$ 300 juta.

Tak hanya itu, kasus gagal bayar juga menerpa Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Cipta (Koperasi Indosurya) sebesar US$ 1 miliar.

"Kami melihat IKNB yang lebih kecil dan dimiliki swasta lebih rentan terhadap penyimpangan tata kelola daripada entitas yang lebih besar dan terdaftar yang biasanya akan menarik perhatian lebih besar," tulis Fitch. 


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri, Gelombang Gagal Bayar Hantui Perusahaan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular