Bos Garuda Tawarkan Pensiun Dini ke Karyawan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 July 2020 20:38
FILE PHOTO: Garuda Indonesia Airbus A330-300 airplane as seen before landing at Soekarno Hatta airport in Jakarta, Indonesia, December 18, 2017. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Garuda Indonesia mengambil sejumlah kebijakan dalam rangka efisiensi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan roda operasional di tengah dampak pandemi Covid-19.

Salah satu yang diambil yakni penawaran pensiun dini bagi para karyawannya. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan bahwa tawaran ini bersifat sukarela.

"Secara sukarela kita menawarkan kepada teman-teman untuk mengambil pensiun dini. Sukarela ya, tidak ada paksaan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (6/7/20).

Dia menegaskan bahwa program ini juga disertai dengan konsultasi yang melibatkan para pekerja. Artinya, pensiun dini yang ditawarkan ini dilakukan atas kesepakatan bersama.

"Kami memberikan kesempatan kepada teman-teman yang misalnya sudah lama sekali kerja di sini, ingin melakukan sesuatu yang berbeda dan misalnya ingin beristirahat lebih dini, kita perkenankan untuk mengambil pensiun dini. Tapi ini sifatnya semuanya sukarela, jadi tidak ada paksaan. Kalau anda tidak bersedia, masih ingin terus silakan," tegasnya lagi.

Dia menyebut, ada kesepakatan dengan Kementerian BUMN dan serikat pekerja Garuda, agar sebisa mungkin menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK). Kendati begitu, pemangkasan pegawai tetap dilakukan demi efisiensi.

"Kalau kita bicara soal karyawan kecenderungannya adalah PHK. Itu sebuah hal terakhir yang kita lakukan kalau memang tidak ada lagi hal lain yang bisa kita lakukan," katanya.

Adapun yang sudah terjadi saat ini adalah mempercepat masa kontrak karyawan yang bukan pegawai tetap. Ada yang tak diperpanjang masa kontraknya, ada pula yang dirumahkan.

"Kita minta dirumahkan dulu, nanti kalau kondisinya membaik kontraknya kita akan mempertimbangkan atau kita masukkan dalam perpanjangan kontrak. Misalkan masa kontraknya tinggal 4 bulan lagi, nanti begitu kita bisa terbang lagi, aktif lagi seperti biasa, kita akan tambahkan ke dalam jangka kontraknya 4 bulan," urainya

"Di sisi lain kita melakukan percepatan penyelesaian kontrak dengan tetap menjalankan kewajiban perusahaan terhadap para pegawai kontrak tersebut, yaitu kita selesaikan pembayarannya sampai masa kontraknya," lanjutnya.

Nego Sewa Pesawat

Garuda Indonesia gencar melakukan renegosiasi biaya sewa pesawat. Langkah ini diambil sebagai bentuk efisiensi perusahaan di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, biaya sewa pesawat merupakan salah satu komponen yang cukup signifikan dalam structure cost Garuda Indonesia.

"Sewa pesawat ini sifatnya fix (cost). Terbang atau tidak terbang, terisi atau tidak terisi, kita harus comply pada agreement sudah terjadi sebelumnya. Karena mayoritas pesawat kita adalah sewa," ujarnya.

Dalam 3-4 bulan terakhir pihaknya gencar merayu para lessor untuk menurunkan harga sewa. Dia ingin ada penurunan harga yang signifikan.

"Kita renegosiasi dengan para lessor kita untuk bisa memperoleh penurunan secara signifikan dari harga sewa, yang kemudian punya implikasi secara otomatis memperpanjang masa sewa dari pesawat yang kita miliki hari ini," katanya.

Di sisi lain, dia berharap ke depan ada mekanisme layanan penerbangan yang lebih mudah. Dia menilai, dengan sederet syarat dan protokol yang harus dipenuhi penumpang, berdampak pada menurunnya minat orang bepergian.

"Proses untuk depan itu mungkin tidak se-simple dulu, tetapi tidak terlalu berkepanjangan. Jadi mungkin ada tambahan setengah jam atau satu dua jam pemeriksaan-pemeriksaan tambahan," katanya.

Dia mengusulkan agar syarat tambahan yang selama ini berlaku agar diakomodir dalam suatu sistem terpadu. Selama ini, di tiap bandara bisa jadi syaratnya berbeda-beda dan standar pemeriksaannya beragam.

"Mestinya ke depan ini penumpang itu baik domestik maupun internasional itu pegang juga sebuah buku kuning yang kita kenal dulu kalau misalnya kita umroh, sebagai tanda bukti yang menyatakan Anda bebas Covid-19. Inilah menjadi tambahan selain KTP dan boarding pass pesawat," bebernya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terancam Didelisting Bursa, Bos Garuda Buka Suara!

Most Popular