India & China Kelebihan Stok, HBA RI Juli 2020 US$ 52/Ton

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
03 July 2020 09:55
Labourers load coal on trucks at Bari Brahamina in Jammu May 20, 2010. REUTERS/Mukesh Gupta/Files
Foto: REUTERS/Mukesh Gupta/Files

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Batu Bara Acuan (HBA) bulan Juli kembali turun ke posisi US$ 52,16 per ton, turun tipis 1,54% dibandingkan bulan Juni US$ 52,98 per ton. Sama dengan bulan sebelumnya, penurunan ini diakibatkan oleh minimnya serapan pasar global terhadap permintaan pasokan batu bara Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan faktor paling signifikan di balik penurunan itu adalah stok batu bara di India dan China terbilang tinggi.

"Dua negara tadi sedang mengutamakan terlebih dahulu pasokan (batu bara) dalam negeri," kata Agung dalam keterangan resminya, Jumat, (03/07/2020).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pengurangan suplai batu bara dari Indonesia, tidak lepas dari adanya pengaruh kuat dari dampak Covid-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negara.

Di tengah pandemi, menurut Agung, ada kecenderungan peralihan ke sumber energi alternatif dalam negeri.

Ia membenarkan, HBA mengalami tren penurunan sejak Word Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi pada pertengahan Maret lalu.

HBA sempat menguat sebesar 0,28 persen pada angka US$ 67,08 per ton di bulan Maret dibanding bulan Februari US$ 66,89 per ton.



Kemudian, HBA mengalami pelemahan ke angka US$ 65,77 per ton di bulan April dan Mei kembali anjlok ke posisi US$ 61,11 per ton. Posisi HBA ini merupakan harga terendah sejak tahun 2016 dimana saat itu HBA bulan Februari 2016 pernah menyentuh angka US$ 50,92 per ton.

HBA sendiri diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batu bara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Sebelumnya, Kementerian ESDM pernah memperkirakan HBA pada akhir tahun 2020 berada di kisaran US$ 59-61 per ton. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Penerimaan Minerba Kementerian ESDM Johnson Pakpahan.

"Harga batu bara Indonesia pada akhir tahun 2020 diperkirakan berkisar US$ 59 - US$ 61 per ton. Akhir tahun 2021 mencapai US$ 66 per ton, dan akhir tahun 2022 sebesar US$ 69 per ton," ungkapnya dalam diskusi virtual, Jumat (05/06/2020).


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Batu Bara Acuan Agustus Drop 3,49% Jadi US$ 50,34/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular