Sejak 2019 Cuan 34%, Harga Emas Diramal Masih Bisa Meroket

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 July 2020 16:35
Emas Batangan di toko Degussa di Singapur, 16 Juni 2017 (REUTERS/Edgar Su)
Foto: Emas Batangan di toko Degussa di Singapur, 16 Juni 2017 (REUTERS/Edgar Su)

Dua bank investasi global memandang prospek harga emas masih bullish. Pada 24 Maret lalu, Goldman Sachs memperkirakan harga emas berpotensi menyentuh level US$ 1.800/troy ons dalam 12 bulan ke depan (terhitung sejak Maret). 

Saat itu harga emas sedang anjlok signifikan akibat pandemi Covid-19 memicu investor melepas semua asetnya dan beralih menimbun uang tunai dalam bentuk dolar. Sehari setelah harga aset-aset keuangan gugur dan menyentuh titik dasar (bottom) pada 23 Maret lalu, Goldman Sachs merekomendasikan investor untuk membeli emas. 

Bank of America (BoA) bahkan lebih bullish memandang harga emas. Dalam sebuah laporan yang berjudul 'The Fed Can't Print Gold' BoA mematok target harga emas dalam 18 bulan mendatang bisa menyentuh US$ 3.000/troy ons. 

Lebih lanjut BoA memperkirakan harga emas rata-rata di tahun ini berada di US$ 1.695/troy ons. Sementara untuk tahun depan harga emas diprediksi rata-ratanya berada di level US$ 2.063/troy ons. 

Artinya prospek emas memang masih menarik. Oleh karena itu investor perlu untuk mencari momentum yang tepat agar bisa membeli harga emas lebih murah sehingga bisa meningkatkan potensi keuntungan yang diperoleh. 

Tren beberapa waktu terakhir menunjukkan, ketika harga emas mencetak rekor terbaru maka akan ada aksi ambil untung yang membuat harga emas melorot. Melorotnya harga emas dimanfaatkan investor untuk melakukan aksi beli sehingga mendorong harganya naik lebih tinggi. 

Untuk saat ini ancaman terbesar bagi emas adalah gelombang kedua wabah. Ketika gelombang kedua pandemi Covid-19 kembali menggulung dunia dan memicu diterapkannya kembali lockdown secara masif, ada kemungkinan pasar akan risk off dan fenomena flight to cash akan terjadi. 

Sebenarnya kepanikan tersebut jika memang terjadi bisa juga dimanfaatkan oleh investor untuk masuk dan membeli emas. Investor harus benar-benar jeli melihat peluang kapan waktu yang tepat untuk membeli emas.

Emas sebagai aset yang juga berperan sebagai store of wealth memang menjadi aset yang menarik untuk mendiversifikasi portofolio investasi. Jadi jangan sampai kelewatan kesempatan untuk membeli emas ya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular