Efek Covid-19

Banyak Tutup Gerai, Laba KFC Q1 Ambles Hampir 90%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
01 July 2020 16:31
KFC
Foto: KFC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten ritel pengelola gerai KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mencatatkan penurunan laba bersih yang cukup signifikan, yakni sebesar 89,24% menjadi Rp 5,41 miliar pada kuartal pertama 2020. Dibanding tahun sebelumnya, FAST masih mencatatkan laba Rp 50,31 miliar.

Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, FAST membukukan pendapatan sebesar Rp 1,51 triliun, mengalami penurunan 0,84% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 1,53 triliun.

Rinciannya, penjualan makanan dan minuman berkontribusi paling besar, Rp 1,49 triliun. Penjualan konsinyasi CD sebesar Rp 20,64 miliar dan jasa layanan antar Rp 958 juta.

Pada saat yang sama, beban pokok penjualan perseroan juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 572,97 miliar menjadi Rp 585,14 miliar.

Beban penjualan dan distribusi dari sebelumnya Rp 725,39 miliar, naik menjadi Rp 755,75 miliar. Kenaikan juga terjadi di pos beban umum dan administrasi, beban operasi, dan penghasilan operasi lainnya.

Alhasil, dengan kinerja kuartal pertama ini, laba per saham dasar perseroan tergerus menjadi Rp 1 per saham dari sebelumnya Rp 13 per saham.

Dalam keterangan yang disampaikan manajemen FAST sebelumnya, pandemi Covid-19 berdampak terhadap penurunan pendapatan KFC Indonesia sebesar 25%. KFC juga memperkirakan, laba bersih akan tergerus hingga 75%.

Dampak yang langsung dirasakan perseroan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebelumnya, menyebabkan 39 gerai yang dikelola KFC harus berhenti beroperasi.

"Kontribusi kegiatan operasional yang terhenti memberikan andil sebesar 25%-50% terhadap pendapatan," tulis FAST, dalam penjelasannya melalui keterbukaan informasi, dikutip Rabu (1/7/2020).

Tidak hanya itu, perseroan juga memangkas gaji karyawan dan menerapkan kerja bergiliran kepada seluruh pegawai di gerai yang terdampak pandemi Covid-19.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Terkendali, FAST Targetkan Pertumbuhan 24,1% di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular