
Genjot Kredit Rp 90 T, Ini Sektor-sektor Bidikan 4 Bank BUMN

Jakarta, CNBC Indonesia - Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) berkomitmen untuk menggunakan dana simpanan pemerintah yang ditempatkan di empat bank BUMN sebesar Rp 30 triliun untuk meningkatkan ekspansi kredit (leverage) naik tiga kali dalam 3 bulan mencapai Rp 90 triliun.
Sebanyak empat bank BUMN tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan beberapa sektor yang akan disasar dalam upaya penyaluran kredit perusahaan setelah mendapatkan dana dari pemerintah tersebut. Beberapa sektor di antaranya sektor yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan dan distribusinya.
"Sektor pariwisata, transportasi yang selama pembukaan PSBB [pembatasan sosial berskala besar] disiplin terukur akan mulai bergerak kami akan berbagi tugas di Himbara, jadi ada bank yang fokus di pangan dan ada yang di pariwisata, konstruksi supaya bergerak kembali, lalu juga di sektor perumahan," kata Sunarso, dalam konferensi pers bersama di Bank Indonesia, Rabu (1/7/2020).
"Ini sektor-sektor yang jadi sasaran untuk leverage dana 30 triliun jadi 90 triliun," tegasnya.
Selain itu, segmen juga akan disesuaikan segmennya dan memprioritaskan ke UMKM, baik nanti kredit ke pertanian, transportasi , pariwisata. perumahan, konstruksi dan diprioritaskan ke UMKM.
"Yang non-UMKM ada yang prinsipal yang bisa ungkit pertumbuhan ekonomi dan layak bisa jadi target market juga. Mungkin ada yang bisa mendukung ekspor impor di BNI, perumahan di BTN, wisata transportasi bisa Pak Royke [Bank Mandiri]," kata Sunarso.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menambahkan perseroan akan masuk ke sektor-sektor yang perkembangannya cukup siap.
"Sebagai contoh kami bidangnya di korporasi, tapi bukan berarti ga masuk di mikro, UMKM dan selected korporasi akan kami bantu pembiayaan sepanjang situasi ekonomi ini pelonggaran bisa kami lakukan ekspansi, ini penting kami lihat karena protokol kesehatan kami jaga dan ekspansi kalau kita lihat pelonggaran dari pemerintah, maka akan jadi trigger penetrasi lebih dalam ke depan," tegas Royke.
"Di sektor perdagangan hotel dsb itu jadi prioritas di kami," kata Royke.
Herry Sidharta, Direktur Utama BNI, juga menyampaikan pihaknya akan memprioritaskan sektor padat karya yang dapat stimulus pertumbuhan ekonomi.
"Kita mulai pembukaan PSBB bertahap di mana daerah zona hijau, kita masuk di sana segera berikan perekonomian yang selama ini diistirahatkan, ini kesempatan kita di Q3 dan Q4 untuk speed up pertumbuhan dan harapannya pulih kembali untuk bisa meraih kesempatan yang sudah ada," katanya.
"Yang perlu ditingkatkan transportasi karena negara kita kepulauan tanpa transportasi ga akan jalan juga, ini segera kita harapkan," katanya.
Adapun Pahala N Mansury, Dirut Bank BTN, mengatakan komitmen perseroan pada tahun ini adalah kredit tumbuh positif dengan penempatan dana dari pemerintah ini.
"Sama dengan yang disampaikan, kami di BTN komitmen di 2020 kredit kami akan tumbuh positif dan dengan penempatan dana pemerintah, 3 bulan kita tumbuh 3x," katanya.
"Kami fokus perumahan, kami yakin perumahan kebutuhan dasar di pangan dan papan, kami yakin demand ada. Di luar KPR subsidi, KPR non subsidi, Juni demand-nya sampai 29 Juni lalu permintaan lebih tinggi kurang lebih 30-40% dari Mei lalu, kelihatannya pelonggaran PSBB terhadap permintaan rumah ada manfaat positif jadi kita optimistis kredit bulan September sampai akhir tahun nanti."
Sunarso mengatakan penempatan dana negara di bank pemerintah sebesar Rp 30 triliun dimaksudkan untuk menjadi stimulus bagi bank-bank BUMN sehingga dana yang diterima itu bisa meningkatkan leverage minimal 3 kali dalam waktu 3 bulan untuk ekspansi kredit Rp 90 triliun.
"Pagi ini adalah rapat dalam rangka koordinasi, pastikan stimulus dari pemerintah ke bank yang ditujukan untuk jaga sustainability, pertumbuhan ekonomi. Kami sampaikan kesiapan kami siap dan commit leverage dana itu 3x," kata Sunarso.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun kepada empat bank BUMN atau Himbara. Tujuan penempatan dana adalah untuk menambah likuiditas bank tersebut dalam menjalankan penugasan pemerintah.
BRI dapat Rp 10 triliun, Bank Mandiri Rp 10 triliun, sementara Rp 10 triliun sisanya dibagi masing-masing untuk BTN dan BNI Rp 5 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI (BBRI) Tebar Dividen, Negara Dapat Rp 10,88 T, Publik Rp 9,45 T