Makin Berkilau, Emas Siap Lewati US$ 1.800/oz Pekan Depan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 June 2020 06:59
Harga Emas Meroket di Thailand. IAP/Sakchai Lalit)
Foto: Harga Emas Meroket di Thailand. IAP/Sakchai Lalit)

Secara teknikal, emas sudah berhasil break out level US$ 1.744/troy ons yang merupakan batas atas pola Rectangle pada hari Senin (22/6/2020), dan terus mencetak level tertinggi intraday di tahun ini.

Pola Rectangle menjadi indikasi emas berada dalam fase konsolidasi atau bergerak sideways, dengan batas bawah di US$ 1.670/troy ons. Rentang batas bawah ke batas atas pola Rectangle sebesar US$ 74, jadi ketika batas atas berhasil ditembus maka target penguatan emas juga sebesar US$ 74 dari batas atas US$ 1.744/troy ons.

Artinya, target penguatan emas ketika pola Rectangle ditembus adalah US$ 1.818/troy ons, lebih tinggi dari level psikologis US$ 1.800/US$.

xauGrafik: Emas (XAU/USD) Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu, indikator stochastic kembali masuk ke wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.

Level US$ 1.744 kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat, selama bertahan di atasnya, peluang emas ke US$ 1.818/troy ons masih tetap terjaga.
Dalam jangka yang lebih panjang, peluang penguatan rupiah masih tetap terjaga selama tidak menembus ke bawah level US$ 1.670/troy ons, atau batas bawah pola Rectangle.

Satu suara dengan analis dari BofA, emas berpeluang melesat lebih tinggi jika mampu menembus US$ 1.800/US$. Artinya ketika target penguatan ke US$ 1.818/troy ons berhasil dicapai, dan mampu terus bertahan di atas US$ 1.800/troy ons, maka potensi mencetak rekor tertinggi menjadi semakin besar.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular