
Harganya Anjlok 26%, Ini Deretan Saham Paling Buntung Sepekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dalam sepekan ini akibat berbagai sentimen negatif yang datang dari dalam dan luar negeri. Kala kinerja IHSG minus nyaris 1%, ada saham-saham yang nilai kapitalisasi pasarnya anjlok sampai seperempat dari awalnya.
Peningkatan kasus infeksi virus corona (Covid-19) di berbagai negara kembali terjadi pekan ini. Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah orang yang positif terjangkit Covid-19 nyaris mencapai 10 juta.
Jumlah kasus di Amerika Serikat (AS) setelah mengalami perlambatan kini naik lagi. Sementara di India jumlah kasus justru terus mengalami peningkatan. Beralih ke Indonesia, kasus di dalam negeri belum menunjukkan tanda-tanda mencapai puncaknya. Pertambahan kasus per hari masih di angka 1.000.
Pasar menjadi cemas dibuatnya, belum lagi ramalan yang suram dari Dana Moneter Internasional (IMF) turut memperburuk sentimen di pasar. Lembaga keuangan global yang bermarkas di Washington DC tersebut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global bakal terkontraksi minus 4,9% tahun ini.
Angka 'ramalan' tersebut jauh merupakan revisi turun dari perkiraan April lalu. IMF memangkas 1,9 poin persentase proyeksi output global dari sebelumnya di angka 3%.
Risiko ketidakpastian yang tinggi, data perekonomian kuartal pertama yang lebih buruk, hingga disrupsi rantai pasok global dan pelemahan permintaan jadi alasan dipangkasnya perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut.
IMF juga meramal Indonesia bakal mengalami kontraksi sebesar minus 0,3% tahun ini. Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI dipangkas 1,8 poin persentase dari sebelumnya di angka 1,5%.
Sentimen lain yang juga turut membebani pasar sepekan terakhir adalah rilis daftar tersangka yang terlibat dalam mega skandal korupsi PT Jiwasraya yang melibatkan 13 perusahaan manajer investasi serta 1 orang pegawai OJK.
Dengan semua kabar buruk tersebut, IHSG mencatatkan koreksi 0,77% sepekan terakhir. Asing membukukan aksi jual bersih (net sell) di seluruh pasar hingga Rp 2,2 triliun minggu ini.
Saat IHSG terkoreksi nyaris 1%, ada beberapa saham yang mengalami koreksi harga pasar yang sangat signifikan. Lima saham paling anjlok harganya mencatatkan koreksi hingga 20% - 25%.
Saham-saham tersebut berasal dari industri yang berbeda seperti pengiriman batu bara lintas laut, perdagangan dan distribusi alat-alat elektronik, produsen kemasan logam, karoseri, hingga media digital dan radio.
Walau berasal dari industri yang berbeda-beda, saham-saham tersebut termasuk ke dalam saham dengan kapitalisasi yang kecil. Kebanyakan nilai kapitalisasi pasarnya di bawah Rp 1 triliun (small cap).
Berikut ini adalah deretan saham yang paling boncos dalam sepekan :
Adapun profil dari perusahaan/emiten tersebut sebagai berikut :
BESS | PT. Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) didirikan di Banjarmasin sembilan tahun silam tepatnya pada tanggal 25 Mei 2011. Perusahaan bergerak dalam bidang transportasi perairan laut dan sungai di Indonesia untuk jasa transportasi komoditas batu bara. |
GLOB | PT. Global Teleshop Tbk (GLOB) bergerak dalam perdagangan dan distribusi peralatan elektronik dan telekomunikasi serta suku cadang dan jasa pelayanan. Perusahaan memulai operasinya di tahun 2007. |
PICO | PT. Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) bergerak dalam bidang produsen kemasan logam di Tanah Air dengan berbagai macam produk mulai dari drum baja, tangki LPG, pail can, kaleng makanan dan kaleng umum meliputi industri dan pasar konsumen. |
ARKHA | PT. Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) bergerak dalam bidang industri manufaktur dan fabrikasi komponen alat-alat berat, karoseri body dump truck, kontruksi baja, fabrikasi peralatan minyak & gas, dan jasa pengangkutan batu bara. |
MARI | PT. Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) bergerak dalam bidang Investasi, Jasa Konsultan, Media Digital dengan anak perusahaan yang bergerak di bidang Radio. Saat ini, MARI memiliki 3 stasiun radio di Indonesia yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya. |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500