Pasar Galau Ingin Buy on Weakness, Dow Futures Melemah Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
25 June 2020 18:29
wall street
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Kamis (25/6/2020) melemah tipis, mengindikasikan investor menjajaki peluang masuk lagi ke pasar setelah koreksi dalam kemarin akibat kekhawatiran seputar Covid-19.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average masih negatif, mengimplikasikan indeks tersebut bakal melemah 30 poin pada pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga cenderung menyamping.

California dan Florida mencatat lonjakan harian tertingginya, sedangkan Houston melaporkan fasilitas Unit Gawat Darurat-nya sudah mendekati kapasitas penuh. New York, New Jersey dan Connecticut memerintahkan mereka yang baru berkunjung dari kawasan zona merah untuk melakukan karantina selama 14 hari.

Perkembangan itu terjadi setelah AS melaporkan lebih dari 2,4 juta kasus corona, yang telah menewaskan 122.000 orang. Kemarin, Dow Jones anjlok hingga 700 poin, sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing sebesar 2,5% dan 2,1%.

"Pasar terlanjur optimistis bahwa ekonomi akan dibuka kembali dan hidup bakal kembali normal, tetapi sang virus sepertinya punya pikiran lain," tutur Chris Zaccarelli, Kepala Investasi Independent Advisor Alliance, sebagaimana dikutip CNBC International.

Secara bersamaan, lanjut dia, pasar juga menghadapi kenyataan bahwa proteksionisme masih terus berjalan. Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan pengenaan tarif baru terhadap produk Prancis, Jerman, Spanyol dan Inggris senilai total US$ 3,1 miliar meliputi minyak zaitun, gin, dan truk yang tarifnya bisa naik 100%.

Investor juga akan memonitor data klaim pengangguran mingguan yang dirilis berbarengan dengan pada pembukaan perdagangan. Ekonom dalam poling Dow Jones memperkirakan ada 1,35 juta klaim baru pekan lalu, atau turun dari jumlah pekan sebelumnya sebanyak 1,508 juta.

Angka klaim tunjangan untuk pengangguran tersebut telah meningkat hingga di atas 1 juta orang, tiap pekannya, dalam 13 minggu terakhir sejak pandemi virus corona (strain terbaru) memukul perekonomian.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Menguat Lagi Jelang Rilis Tenaga Kerja AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular