Resesi Menghantui Aset Berisiko, Obligasi RI Ramai Diburu

Haryanto, CNBC Indonesia
25 June 2020 17:47
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari Kamis ini (25/6/2020) menguat di tengah aksi jual di pasar saham atau aset berisiko merespons outlook IMF terhadap ekonomi global akibat pandemi virus corona.

Sentimen negatif pasar keuangan global datang dari kabar terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas perkiraan ekonominya pada Rabu (24/6/2020). Ekonomi dunia diproyeksi akan -4,9%. Angka ini lebih rendah 1,9 poin persentase dibanding outlook IMF pada April 2020, yakni -3%.

Pemulihan ekonomi diproyeksi akan lebih lambat dan bertahan dari yang diprediksi sebelumnya. Di 2021 ekonomi global diramal 5,4%, atau lebih rendah 6,5 poin persentase dibanding outlook Januari 2020.

Kekhawatiran akan serangan gelombang kedua virus corona serta risiko resesi yang semakin nyata, membuat investor untuk menahan diri dari aset-aset berisiko. Oleh karena itu, investor cenderung memburu aset yang rendah risiko seperti pendapatan tetap (fixed income) hingga aset safe haven.

Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark). Keempat seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0080 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 3,30 basis poin (bps) menjadi 7,63%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Yield Obligasi Negara Acuan 25 Juni'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 24 Juni'20 (%)

Yield 25 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 25 Juni'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.661

6.643

-1.80

6.5143

FR0082

10 tahun

7.196

7.178

-1.80

7.1699

FR0080

15 tahun

7.663

7.63

-3.30

7.5588

FR0083

20 tahun

7.672

7.671

-0.10

7.6067

Sumber: Refinitiv

 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) yang juga menguat. Indeks tersebut naik 0,07 poin atau 0,03% menjadi 278,59 dari posisi kemarin 278,52.

Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Kamis ini (25/6/2020), Rupiah melemah 0,14% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.100/US$ di pasar spot.

 

Obligasi RI di Antara Yang Terbaik

Penguatan harga SUN senada dengan penguatan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi di antara yang terbaik.

Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau menguat, yang kesemuanya hampir mencatatkan penurunan tingkat yield, kendati bervariatif.  Surat utang negara yang paling menguat yaitu Afrika Selatan, yang mengalami penurunan tingkat yield sebesar 8,50 basis poin (bps). Sementara yang paling melemah yaitu surat utang negara Rusia dengan kenaikan tingkat yield 2,00 bps.

Hal tersebut mencerminkan investor global memilih masuk aset pendapatan tetap (fixed income) yang rendah risiko di tengah kemungkinan resesi akibat pandemi virus corona.

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 24 Juni'20 (%)

Yield 25 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.91

6.86

-5.00

China (A+)

2.915

2.915

0.00

Jerman (AAA)

-0.407

-0.455

-4.80

Prancis (AA)

-0.08

-0.117

-3.70

Inggris Raya (AA)

0.218

0.172

-4.60

India (BBB-)

5.918

5.892

-2.60

Jepang (A)

0.013

0.015

0.20

Malaysia (A-)

3.043

3.038

-0.50

Filipina (BBB)

3.419

3.336

-8.30

Rusia (BBB)

5.64

5.66

2.00

Singapura (AAA)

0.934

0.907

-2.70

Thailand (BBB+)

1.22

1.23

1.00

Amerika Serikat (AAA)

0.71

0.667

-4.30

Afrika Selatan (BB+)

9.32

9.235

-8.50

Sumber: Refinitiv

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos MI Proyeksi IHSG Bisa Tembus 8.000, Kapan Bisa Tercapai?

Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular