
Bisa Menguat Saat Cuaca Tak Bersahabat, Rupiah Hebat!

Ditambah lagi ada kabar bahwa AS berencana mengenakan bea masuk untuk importasi produk-produk asal Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jerman dengan nilai total US$ 3,1 miliar. Produk-produk yang bakal kena bea masuk adalah minyak zaitun, kopi, coklat, truk, dan lain-lain.
Tidak main-main, tarif bea masuk yang dikenakan bisa sampai 100%. Kantor Perwakilan Dagang AS akan mulai meminta masukan publik pada 26 Juli.
"Dengan peningkatan jumlah kasus Covid-19 dan apa yang kemungkinan terjadi di AS, pemberitaan yang beredar tidak akan banyak membantu pasar," ujar Stephen Innes, Chief Global Market Strategist AxiCorp, seperti diwartakan Reuters.
Ada lagi. Dana Moneter Internasional (IMF) merilis proyeksi terbaru di mana pada 2020, ekonomi dunia diperkirakan terkontraksi -4,9%. Lebih dalam ketimbang proyeksi yang dirilis pada April yaitu -3%.
"Ada tekanan yang besar di sisi permintaan. Pasokan juga terganggu karena penerapan lockdown," sebut laporan IMF.
![]() |
'Ramalan' yang lebih suram ini bisa membuat mood pelaku pasar semakin jatuh. Akibatnya, arus modal hanya akan berkerumun di sekitar aset-aset aman (safe haven), yang apa lagi kalau bukan dolar AS.
"Hari ini gelasnya setengah kosong, bukan setengah penuh. Apalagi dolar AS sudah melemah dalam beberapa pekan terakhir, sehingga ada ruang untuk membalik tren tersebut," Kata Axel Merk, Chief Investment Officer di Merk Investments yang berbasis di California, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]
