
Demi Stabilitas, Hormati Hasil Fit & Proper Test OJK!

Jakarta, CNBC Indonesia - Uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap direksi dan komisaris menjadi salah satu hal terpenting dalam menjaga kesehatan bank dan industri. Fit and proper test ini menurutnya bukan hanya untuk menguji kompetensi melainkan juga integritas seseorang dalam memimpin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengomentari tak lolosnya Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Anggoro Eko Cahyo dalam fit and proper test di OJK.
Menurut Piter, Jika ada direksi yang tidak lolos fit and proper test ini, maka pihak bank harus menjalan keputusan tersebut dan layak dihormati. Apalagi menurutnya OJK pasti memiliki alasan yang kuat untuk menyatakan seseornag lolos atau tidak dalam uji kemampuan dan kepatutan.
"Tidak meloloskan direksi saat fit and proper tes bukanlah hal yang baru. Fit and proper test ini menggunakan semua data yang dimiliki OJK yang mengawasi bank. Mereka yang bekerja di bank semua tercord OJK, semua catatan yang bisa dilihat oleh mereka tetapi kita tidak bisa," kata Piter saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (24/06/2020).
Jika dalam tidak lolos uji kemampuan dan kepatutan setelah sebelumnya pernah menjabat, maka OJK pun mengetahui semua catatan di masa jabatan tersebut. "Jadi kita sudah selayaknya percaya OJK, itulah yang dijadikan dasar untuk melakukan fit and proper test," tambahnya.
Uji kemampuan dan kepatutan ini harus dilakukan oleh bank, sebagai lembaga intermediasi yang mengelola dana masyarakat. Untuk itu pemilihan orang-orang yang akan ditempatkan untuk mengelola bank ini harus sangat berhati-hati dan ketat, karena akan berpengaruh pada kelangsungan prosesnya.
"Bank ini lembaga yang mengelola dana masyarakat jadi harus lebih ketat, didalam menempatkan direksi yang akan mengelola bank. OJK harus super hati-hati menempatkan orang. Sebagai direktur mungkin no problem, tapi kalau untuk jabatan yang lebih tinggi bisa jadi nanti ada masalah," kata Piter.
Sementara itu, Pengamat Perbankan dari Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto mengatakan bisnis bank terbilang unik, karena bisnis yang satu ini adalah untuk mengelola kepercayaan nasabah.
"Kalau restoran tutup, selesai. Tapi kalau bank, meski hanya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tidak bisa tutup sepihak. Bank menjual kepercayaan, ayo simpan uang kepada saya (bank)," ujarnya kepada CNBC Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya, apabila seorang pimpinan perbankan asal-asalan dalam mengelola sebuah bank maka dampaknya akan meluas. Berbeda dengan bisnis lain seperti restoran, jika tutup atau mengalami kegagalan tak akan berdampak sistemik.
"Sehingga seperti ini dampaknya kalau ada gagal, sangat besar terhadap stabilitas keuangan. Bank kalau ada diisukan rontok, nasabah panik," jelasnya.
Dia mencontohkan kejadian yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter pada tahun 1997-1998 silam. Saat itu ada kepanikan, sehingga jangankan bank swasta, bank milik negara juga menjadi sasaran.
"Ini karena bank memiliki karakter ini sistemik. Satu-satunya bisnis yang punya karakter ini hanya Bank dan perusahaan keuangan seperti asuransi yang besar. Sehingga pucuk pimpinan, tidak boleh sembarangan," katanya lagi.
Sebagai pemimpin sebuah bank, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria. Skill yang teruji serta karakter juga menjadi poin penting dalam uji kelayakan ini. Bahkan, rekam jejak seseorang juga menjadi pertimbangan dalam uji kelayakan ini.
"Track record yang bersangkutan dilihat sejak dia pertama kali sampai hari ini. Karena bank mengelola kepercayaan dan berdampak pada stabilitas negara," pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo tidak lolos fit and proper test di OJK. Informasi tak lolosnya Anggoro Eko Cahyo dalam fit and proper test di OJK telah beredar di kalangan pelaku pasar modal.
Meski demikian, Anggoro tidak mengonfirmasi pertanyaan CNBC Indonesia mengenai hasil fit and proper test.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fit & Proper Test OJK Bisa Video Call, Lisensi WPPE Juga Lho