Yes! 2 Hari Ambles, IHSG Dibuka Melesat Nyaris 1%

trp, CNBC Indonesia
24 June 2020 09:30
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Rabu (24/6/20) langsung naik 0,22% ke level 4.889,92. Selang 5 menit IHSG lanjut terbang sebesar 0,98% di level 4.926,87.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 34 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 655 miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan beli bersih sebesar Rp 25 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 22 miliar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong ambles sebesar 0,04%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,10%, sedangkan STI Singapore juga turun 0,14%.

Sentimen positif hari ini datang dari bursa saham New York, tiga indeks utama ditutup menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,5%, S&P 500 bertambah 0,43%, dan Nasdaq Composite terangkat 0,74%.

Investor merespons positif pernyataan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow. Dalam wawancara bersama CNBC, Kudlow menyebut bahwa tidak ada gelombang serangan kedua (second wave outbreak) virus corona di AS.

"Memang ada beberapa hotspot, kami terus menanganinya dan kami sekarang tahu caranya. Kita sudah bertahan dan melalui musim dingin, tidak ada second wave yang bakal datang," tegas Kudlow.

Selain itu, investor juga menyambut gembira rencana paket stimulus fiskal tambahan. Kubu Partai Demokrat di House of Representatives (salah satu kamar di parlemen AS) menyampaikan proposal stimulus infrastruktur senilai US$ 1,5 triliun (Rp 21.214,75 triliun dengan kurs saat ini). Stimulus ini mencakup pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, energi, sekolah dan berbagai proyek lain.

Data terbaru di AS juga memberikan optimisme akan pemulihan ekonomi. Penjualan rumah baru pada Mei 2020 melonjak 16,6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 676.000 unit. Jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 2,9%.

"Berbagai data ekonomi terbaru memberi harapan bahwa pemulihan ekonomi akan berlangsung cepat. Mungkin bisa membentuk pola V-Shape," kata Mark Luschini, Chief Investment Strategist di Janney Montgomery Scott yang berbasis di Philadelphia, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu data pembacaan awal Purchasing Managers' Index (PMI) periode Juni 2020 di berbagai negara menunjukkan sepertinya tanda-tanda kebangkitan ekonomi terlihat semakin nyata. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula, di atas 50 berarti dunia usaha optimistis dan siap melakukan ekspansi.

Pembacaan awal PMI manufaktur Australia untuk Juni 2020 ada di 49,8. Masih di bawah 50, tetapi sudah sangat dekat. Angka 49,8 juga membaik ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 44.

Di Prancis, PMI manufaktur Juni 2020 sepertinya berada di 52,1. Sudah masuk zona optimistis, dan melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 40,6.

Lalu di Jerman, proyeksi PMI manufaktur Juni 2020 adalah 44,6, naik dibandingkan bulan sebelumnya yakni 36,6. Sementara PMI manufaktur Zona Euro pada Juni 2020 diprediksi 46,9, jauh di atas bulan sebelumnya yang berada di 39.4.

Kemudian di Inggris, pembacaan awal PMI manufaktur Juni 2020 adalah 50,1. Seperti halnya di Prancis, industriawan Negeri John Bull juga sudah siap 'menyeruduk'. Terjadi kenaikan tajam dibandingkan Mei 2020 yang sebesar 40,7.

Terakhir di AS. Pembacaan awal PMI manufaktur AS untuk Juni 2020 adalah 49,6, sudah sangat dekat dengan angka 50, Juga naik signifikan dibandingkan Mei 2020 yang sebesar 39,8.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular