
Trump Turun Gunung, Benar Damai Dagang Sudah Selesai?

Jakarta, CNBC Indonesia - Damai dagang Amerika Serikat dan China yang sudah ditandatangani Januari lalu disebut sudah berakhir. Hal ini diungkapkan Penasehat Gedung Putih, Peter Navarro, dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Meski demikian, hal ini ternyata mendapat respon berbeda dari Presiden AS Donald Trump. Ia tiba-tiba mencuitkan bahwa perjanjian dagang antara negeri itu dan China masih utuh.
Ini diungkapkannya tak lama setelah pernyataan ramai di media. Menurutnya kesepakatan masih terjadi dan tidak batal.
"Kesepakatan Dagang China sepenuhnya utuh. Semoga mereka akan memenuhi ketentuan perjanjian!" tulisnya dalam akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump, sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/2/2020).
Sebelumnya, Navaro mengatakan perjanjian berakhir karena China yang tidak memberi peringatan tentang wabah virus corona (Covid-19) sejak awal. AS mengetahui tentang penyebaran virus corona, tak lama setelah delegasi China meninggalkan Washington saat perjanjian damai dilakukan Januari lalu.
"Ini sudah berakhir," tegasnya.
"Pada saat itu, mereka telah mengirim ratusan ribu orang ke negara ini untuk menyebarkan virus itu, dan hanya beberapa menit setelah roda pesawat (terbang) mereka lepas landas (meninggalkan AS), kami baru mulai mendengar tentang pandemi ini," katanya lagi.
Akibat komentarnya ini, harga minyak sempat berfluktuasi hari ini karena komentar Navarro. Brent sempat turuj 0,1% ke US$ 43,01 per barel sedangkan West Texas Intermediate (WTI) turun 0,3% ke 40,59 US$ per barel.
Sementara itu, sesaat setelah pernyataan Trump muncul, Navarro berujar perjanjian damai dagang dengan China masih berjalan. Ia menegaskan pernyataannya diambil di luar konteks.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Ancam Naikkan Tarif China, Perang Dagang Berkobar Lagi?
