
Peringatan Moody's: Kredit Melambat & NPL Bank RI Bakal Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat global, Moody's Investors Service memperkirakan pada tahun ini pertumbuhan kredit perbankan masih akan melambat kendati pemerintah telah menjalankan tatanan kenormalan baru,
Moodys menyebut, perbankan di Indonesia akan menghahapi sejumlah tantangan akibat pandemi virus Corona tipe baru. Tantangan tersebut, antara lain potensi melemahnya pertumbuhan kredit di tahun ini yang diproyeksikan tidak akan mencapai pertumbuhan yang sangat signifikan seperti di tahun sebelumnya yang mencapai dua digit.
"Pertumbuhan kredit akan tumbuh melambat di tahun ini, bahkan bisa sangat lemah karena bank akan sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit baru," Tengfu Li, Analyst Moody's Investors Service, dalam wawancaranya dengan CNBC Indonesia, Jumat (19/6/2020).
Pasalnya, pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh sektor bisnis terganggu dan bank harus merestrukturisasai kredit dalam jumlah yang besar. Ini berpotensi mendorong kenaikan rasio kredit bermasalah perbankan.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan hingga awal Juni ini, ada 5,94 juta debitur yang direstrukturisasi senilai Rp 517 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah.
"Rasio kredit bermasalah (NPL) akan naik karena kebijakan restrukturiasi, dan profitabilitas akan menurun," tuturnya.
Selain itu, Moody's juga merevisi outlook perbankan Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi negatif. Pasalnya, wabah virus Corona telah melemahkan permintaan global dan terganggunya aktivitas ekonomi domestik seiring kebijakan pembatasan sosial berskala besar.
Tidak hanya itu, kebijakan BI menurunkan suku bunga juga akan berpengaruh terhadap risiko penurunan profitabilitas bank.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Risiko NPL Bank RI Naik, Ini yang Dilakukan OJK