
Morgan Stanley Saran Beli Aset RI, Termasuk Saham Otomotif?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank investasi global Morgan Stanley (MS) dalam kajian strategi terbarunya memberikan rating Overweight (OW) saham-saham di Republik Indonesia.
Morgan Stanley juga memprediksi bahwa pada Kuartal-I 2021 Produk Domestik Bruto (GDP) riil Indonesia sudah kembali ke level sebelum terserang pandemi corona.
Akan tetapi sektor apakah di Indonesia yang masih layak untuk dikoleksi ? Berikut analisisnya.
Salah satu alasan cepatnya pemulihan ekonomi Indonesia adalah karena GDP Indonesia sebagian besar di dukung oleh sektor konsumsi domestik yang kuat, tahun lalu sektor ini menyumbang 56,62% dari total GDP nasional.
Hal inilah yang menyebabkan Indonesia mulai pulih dari virus Covid-19 dan daya beli masyarakat sudah kembali naik, perekonomian akan dengan cepat kembali membaik dan tidak terlalu terpengaruh seperti negara-negara lain yang masih berkutat dengan dampak ekonomi dari Covid-19.
Maka dari itu salah satu syarat sektor bisnis di Indonesia yang layak dikoleksi adalah sektor bisnis tersebut harus memiliki pasar domestik yang kuat.
Selain itu ada baiknya saham yang di koleksi adalah saham yang tergolong saham siklus yang artinya kinerja saham ini bergantung pada siklus perekonomian saat itu, dimana ketika perekonomian membaik maka kinerja perusahaan tersebut akan menanjak juga, begitu pula sebaliknya.
Kedua syarat ini dipenuhi oleh sektor otomotif Indonesia. Hampir semua produk sektor otomotif Indonesia dijual di pasar domestik dan memiliki track record konsumsi domestik yang tinggi.
Selanjutnya sektor otomotif juga termasuk sebagai saham siklus yang artinya ketika terjadinya resesi maka orang-orang akan menunda melakukan pembelian kendaraan bermotor karena daya beli masyarakat menurun dan sifat produknya yang non-esensial.
Akan tetapi ketika perbaikan ekonomi sudah terjadi maka masyarakat akan lebih cenderung melakukan pembelian kendaraan bermotor baik untuk konsumsi ataupun sebagai alat produksi untuk mendorong produktivitas.
Hal ini nampaknya juga diamini oleh investor asing, tercatat selama sebulan terakhir investor asing sudah melakukan aksi net buy sebanyak Rp 492 miliar di saham 'raja' otomotif Indonesia PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Meskipun situasi saat ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami tekanan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)yang baru-baru ini menunjukkan penurunan penjualan mobil bulan Mei sampai 95% dibandingkan dengan Mei tahun lalu.
Berikut Saham-saham yang bergerak di sektor otomotif, baik sebagai produsen mobil maupun produsen komponen kendaraan.
Dengan menggunakan metode harga pasar dibandingkan dengan nilai bukunya (PBV) valuasi perusahaan yang paling murah di sektor otomotif adalah saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dengan PBV sebesar 0,23 kali jauh lebih rendah dari rata-rata industri di angka 2,1 kali.
Namun apabila menggunakan metode valuasi harga pasar dibandingkan dengan pendapatan perusahaan (PER) saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) adalah yang paling murah.
Perusahaan yang menjadi distributor merek sepeda motor Honda ini juga menjadi perusahaan yang paling murah yaitu sebesar 5,5 kali, angka ini juga lebih rendah dari rata-rata industri di angka 19,5 kali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saran Morgan Stanley: Perbanyak Porsi Saham & Obligasi RI