
Rupiah Lesu, Dolar AS Masih Saja di Atas Rp 14.000

Di Indonesia, penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini pun mengkhawatirkan. Kemarin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan bahwa jumlah pasien positif corona bertambah 1.331 orang menjadi 42.762 orang. Indonesia masih menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di ASEAN.
Tambahan 1.331 pasien adalah rekor tertinggi kenaikan harian sejak Indonesia mencatatkan kasus pertama pada awal Maret. Secara persentase, terjadi kenaikan 3,21% dibandingkan hari sebelumnya, pertumbuhan tertinggi sejak 10 Juni.
Sudah empat hari beruntun Indonesia mencatatkan kenaikan jumlah pasien lebih dariĀ 1.000 per hari. Dalam 10 hari terakhir, hanya dua hari penambahan pasien kurang dari 1.000.
Kemudian, pelaku pasar telah mencerna keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Di satu sisi, kebijakan itu memang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain bisa menurunkan imbalan berinvestasi di instrumen berbasis rupiah, terutama aset berpendapatan tetap seperti obligasi.
Oleh karena itu, penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate bisa menurunkan hasrat investor untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN). Padahal SBN adalah sumber utama arus modal asing yang menopang penguatan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
