
Laris Manis, Ini Dia Investor Yang Borong Sukuk Global RI

Jakarta, CNBC Indonesia- Sukuk Global Pemerintah Republik Indonesia kebanjiran permintaan hingga oversubcribed hampir 6,7 kali dibandingkan dengan target emisi. Total orderbook yang masuk mencapai US$ 16,66 miliar sementara target pemerintah sebesar US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 35 triliun (kurs Rp 14.000).
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan Sukuk Global ini ini mendapatkan permintaan yang luar biasa dari investor global yang qualified dan beragam. Hal ini pun memperkokoh dan memperdalam pasar sukuk, serta dan menunjukkan kepercayaan investor yang kuat terhadap Indonesia.
Adapun distribusi investor untuk tenor 5 tahun sebesar 32% investor syariah dari Timur Tengah dan Malaysia, 5% investor Indonesia, 40% investor Asia kecuali Indonesia, 12% investor Amerika Serikat dan 11% investor Eropa.
Sementara untuk sukuk dengan tenor 10 tahun didistribusikan sebesar 31% investor syariah, 5% investor Indonesia, 34% investor Asia kecuali Indonesia, 18% investor Amerika Serikat, dan 12% investor Eropa. Sedangkan untuk sukuk global dengan tenor 30 tahun didistribusikan sebesar 10% untuk investor syariah, 5% investor Indonesia, 44% investor Asia kecuali Indonesia, 8% investor Amerika Serikat, dan 33% investor Eropa.
Penerbitan Sukuk Global kali ini akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai atau secara dual listing serta akan dilaksanakan setelmen pada 23 Juni 2020. Adapun imbal hasil yang ditentukan untu Sukuk Global dengan tenor 5 tahun sebesar 2,30%, tenor 10 tahun sebesar 2,80%, dan tenor 30 tahun sebesar 3,80%.
Setiap seri sukuk global ini telah diberikan peringkat Baa2 oleh Moody's Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services dan BBB oleh Fitch Ratings.
Penerbitan Sukuk Global RI ini juga sebagai kelanjutkan komitmen dalam pembiayaan berkelanjutan dengan mendedikasikan tenor 5 tahun sebagai Green Sukuk. Hal ini menunjukkan komitmen, leadership serta kontribusi Pemerintah di komunitas global terkait pembiayaan perubahan iklim. Green Sukuk kali ini merupakan penerbitan Green Sukuk yang ke tiga kalinya di pasar global, di samping penerbitan Green Sukuk Ritel di akhir 2019.
Transaksi ini dilaksanakan sejalan dengan rencana pembiayaan Pemerintah tahun 2020, termasuk untuk mengakomodir kebutuhan APBN dalam penanganan dampak pandemi COVID-19, sekaligus untuk memperkokoh posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global dan mendukung pengembangan keuangan syariah di Kawasan Asia.
Kementerian Keuangan mencatat beberapa capaian penting dari penerbitan ini antara lain, pertama, pencapaian kupon terendah untuk tenor 5 dan 10 tahun untuk Sukuk Global. Kedua, penerbitan Sukuk Global Indonesia pertama untuk tenor 30 tahun dengan kupon terendah dalam penerbitan Sukuk di pasar keuangan global. Ketiga, penerbitan Sukuk Global tenor 30 tahun terbesar di Asia. Keempat, oversubscribe sebesar 6,7 kali.
Dengan besarnya orderbook, Pemerintah dapat menekan harga sampai 70 bps dari harga penawaran awal (initial price guidance) dan di bawah indikatif fair value.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Garuda Negosiasi Utang Rp 7,5 T, Setujukah Pemegang Sukuk?
