
Profit Taking Menghantui, Bisa Gak IHSG Tembus 5.000 Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju bursa saham domestik pada perdagangan Kamis ini (18/6/2020) diperkirakan akan melaju di teritori negatif, imbas dari aksi ambil untung (profit taking) oleh investor.
Rabu kemarin (17/6/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,02% ke posisi 4.987,77. Nilai transaksi harian bursa mencapai Rp 8,56 triliun dengan volume 9 miliar unit saham. Adapun, pelaku pasar asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 757,58 miliar.
Menurut Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, terkoreksinya indeks Dow Jones sebesar 0.65% karena kekhawatiran atas penambahan kasus Covid-19 dan memudarnya optimisme paket stimulus akan menjadi sentimen negatif bagi investor untuk melakukan minor profit taking bagi perdagangan hari ini.
Di sisi lain, kata Edwin, sentimen lainnya bersumber dari penambahan kasus positif harian tertinggi di Indonesia sebanyak 1.031 kasus sehingga secara kumulatif menjadi 41.431 orang positif setelah melonggarkan pembatasan sosial dan membuka kembali perekonomian.
Pencapaian jumlah kasus harian Indonesia, bahkan dapat mengalahkan Singapura.
"IHSG berpeluang terkena minor profit taking pada kisaran 4.953 - 5.037," kata Edwin Sebayang, Kamis (16/5/2020).
Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan, kontraksi ekonomi pada kuartal kedua tahun ini tidak bisa dielakkan lagi seiring dampak penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran wabah virus Corona. Ini juga mengindikasikan, stimulus Covid-19 belum terlalu berdampak saat ini.
Meski demikian, Pilarmas memperkirakan, IHSG akan bergerak menguat pada kisaran 4.942 - 5.065 pada perdagangan Kamis ini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!