Deal Akbar! Aramco Resmi Caplok 70% Saham Sabic Rp 967 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
18 June 2020 08:52
FILE - In this June 23, 2018 file photo, Saudi Energy Minister Khalid al-Falih attends a news conference in Vienna, Austria. On Sunday, Sept. 8, 2019, King Salman replaced the country's energy minister, al-Falih, with one of his own sons, naming Prince Abdulaziz bin Salman to one of the most important positions in the kingdom. (AP Photo/Ronald Zak, File)
Foto: Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih menghadiri konferensi pers di Wina, Austria. (AP Photo/Ronald Zak, File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saudi Aramco menyelesaikan pembelian 70% saham Sabic, raksasa petrokimia milik kerajaan Arab Saudi, dari pemegang saham sebelumnya yakni Dana Investasi Publik Saudi (Saudi Public Investment Fund). Penyelesaian akuisisi pada Rabu kemarin ini (17/6/2020) menjadi deal terbesar yang pernah ada di industri kimia global.

Perusahaan minyak negara ini juga mengumumkan perpanjangan rencana pembayaran akuisisi senilai US$ 69,1 miliar atau setara Rp 967 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), dicicil pada 2020 dan 2028, tenornya bertambah dari rencana sebelumnya karena harga minyak yang anjlok dihantam pandemi coronavirus yang berimbas pada pendapatan Saudi Aramco.

CNBC International mencatat, laba bersih Aramco jatuh 25% pada kuartal pertama 2020. Aramco tercatat membukukan laba bersih 62,5 miliar riyal (US$ 16,66 miliar) dalam 3 bulan hingga Maret, turun dari periode yang sama tahun lalu US$ 22,2 miliar.

Kesepakatan awal sebetulnya akan diselesaikan pada 2021, tetapi kemudian diperpanjang untuk pertama kali dari akhir tahun lalu diundur menjadi 2025.

Turunnya harga minyak sejak pengumuman kesepakatan awal membuat Aramco akan membayar kepada Dana Investasi Publik biaya premi hampir 30% pada atas harga Sabic saat ini.

Ketika akuisisi pertama kali diumumkan pada Maret 2019, saham Sabic diperdagangkan di level 123,4 riyal (U$ 32,89) atau Rp 460.460/saham. Saat ini saham Sabic diperdagangkan di level harga 89 riyals per saham.

Manajemen Sabic dalam pernyataannya, dilansir CNBC, menyatakan akan tetap mempertahankan listing-nya atau pencatatan saham di Tadawul, bursa efek milik kerajaan Saudi, dan akan terus bekerja dalam kerangka peraturan hukumnya.

Dana Investasi Publik (PIF) adalah dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) milik Saudi. Ini adalah salah satu SWF terbesar di dunia dengan total aset diperkirakan US$ 320 miliar atau setara Rp 4.480 triliun.

Sementara itu, Saudi Basic Industries adalah perusahaan Saudi yang bergerak di sektor material, terutama industri kimia dan didirikan sejak September 1976.

Akuisisi ini disebutkan sebagai strategi ekspansi Aramco di berbagai bidang guna memperluas dan mendiversifikasi kapasitas penyulingan hilir Aramco, dan untuk meningkatkan neraca PIF agar memungkinkannya terus maju dengan investasi ambisius demi membantu mendiversifikasi ekonomi Saudi agar sejalan dengan visi 2030 dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Transaksi ini "konsisten dengan strategi hilir jangka panjang Aramco untuk menumbuhkan kapasitas penyulingan dan petrokimia terintegrasi, dan menciptakan nilai dari integrasi di seluruh rantai hidrokarbon," kata Aramco dan PIF dalam siaran pers bersama yang dikeluarkan Rabu.

Tahun lalu, Aramco dan Sabic mencatatkan volume produksi petrokimia gabungan hampir 90 juta ton.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dicaplok Saudi Aramco Rp 967 T, Begini Jejaring Bisnis Sabic

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular