
Efek Morgan Stanley! Rupiah, Saham & Obligasi Semringah

Di pasar saham, kabar dari Morgan Stanley juga memberi angin segar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (17/6/20) kemarin ditutup naik tipis 0,03% ke level 4.987,77, kendati gagal finis di atas level psikologis 5.000.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 641 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 8,5 triliun.
Saham yang paling banyak dilepas asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih sebesar Rp 153 miliar. Terpantau 193 saham harganya mengalami kenaikan, 212 saham harganya mengalami penurunan, dan 177 harganya stagnan.
Sedangkan bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 0,61%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,56%, sedangkan STI Singapore terapresiasi 0,12%.
Gerak volatil IHSG hari ini diakibatkan oleh bercampurnya sentimen di pasar global seperti sentimen negatif yang datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang memperkirakan perekonomian global pada 2020 berpeluang terkontraksi lebih buruk dari perkiraan semula. Krisis kali ini, menurut Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath, adalah semacam Pengurungan Akbar (Great Lockdown) yang tak pernah dilihat dunia sebelumnya.
Kemudian sentimen negatif lain juga datang dari Beijing di China yang menerapkan pembatasan perjalanan warganya, menyusul munculnya 106 kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut. Sumber penyebaran disinyalir dari pasar grosir Xinfadi, di mana ribuan orang bertransaksi setiap harinya. Sebanyak 27 distrik dinyatakan sebagai wilayah dengan risiko menengah.