
Morgan Stanley Naikkan RI ke Overweight, Rupiah Juara Asia!

Investor menyambut gembira laporan terbaru dari Morgan Stanley. Bank asal AS itu menaikkan peringkat aset-aset Indonesia dari underweight menjadi overweight.
"Kami menaikkan Indonesia dan Yunani menjadi overweight bersama dengan pasar lainnya seperti China, Rusia, India, Brasil, dan Singapura. Namun kami masih underweight untuk Arab Saudi, Meksiko, dan Thailand. Indonesia menawarkan suku bunga riil ketiga tertinggi di antara negara-negara berkembang," sebut riset itu.
Bukan tanpa alasan Morgan Stanley memberi apresiasi terhadap Indonesia. Morgan Stanley menilai ekonomi Indonesia bisa pulih dengan cepat dari 'badai' pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Menurut Morgan Stanley, Indonesia sudah bisa mencapai level pertumbuhan ekonomi pra-corona pada kuartal I-2020. Lebih cepat ketimbang negara-negara tetangga seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
![]() |
Kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa sepertinya ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 terkontraksi (tumbuh negatif) -3,1%. Namun kontraksi diperkirakan hanya terjadi pada satu kuartal, sehingga Indonesia masih bisa terhindar dari resesi.
"Resesi adalah pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif. Kita kuartal I masih (tumbuh) 3%, kuartal II mungkin negatif, dan kuartal III pulih mendekati 0%. Technically nggak resesi," tegas Sri Mulyani.
Prospek ekonomi Indonesia yang cerah itu membuat pelaku pasar juga masih setia masuk ke pasar keuangan Ibu Pertiwi, terutama ke obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Kemarin, pemerintah melelang tujuh seri SBN dan hasilnya menggembirakan.
Penawaran yang masuk lumayan tinggi yaitu Rp 84,82 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah mengambil Rp 20,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif yang sebesar Rp 20 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]
