
Market Cap Unilever Salip Telkom, Jadi Juara Ketiga

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal nasional pekan lalu tertekan beriringan dengan tekanan yang menimpa rupiah, di tengah keluarnya dana asing (capital outflow) dipicu kekhawatiran seputar kenakan jumlah pasien Covid-19.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan (12/6/20) ditutup di zona hijau di menit terakhir perdagangan, dengan naik 0,53% ke level 4.880,35 setelah sempat drop hampir 3% pada perdagangan sesi 1. Namun secara mingguan IHSG tertekan sebesar 1,36% jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu di level 4.947,78.
Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Sentimen negatif sepekan kemarin terdorong oleh keluarnya dana asing (capital outflow) di tengah kekhawatiran seputar kenakan jumlah pasien Covid-19.
Kasus corona baru di AS meningkat menjadi 20,2486 kasus per hari dari sebelumnya 17,376. Secara total, jumlah pengidap virus corona mencapai 2 juta orang di AS dengan 116.000 korban jiwa.
Dengan naiknya kasus harian ini, para pelaku pasar memikirkan ulang apakah benar pemulihan ekonomi akan terjadi dengan cepat, apalagi setelah prediksi RDG The Fed yang menyatakan ekonomi ke depannya akan agak suram.
Kekhawatiran itu memicu mereka untuk mengurangi penempatan dana mereka di aset berisiko di negara berkembang, sehingga berujung pada aksi jual di bursa saham nasional.
Berdasarkan data RTI, sepanjang pekan kemarin investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,74 triliun atau berbalik dari posisi beli bersih (net buy) pekan lalu sebesar Rp 3,45 triliun.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.624 triliun. Sementara hingga Senin ini (15/6/2020) sesi I pukul 09:45 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap naik 0,86% menjadi Rp 2.646,58 triliun.
Pada perdagangan Senin ini, IHSG berada dizona hijau hingga pukul 09:40 WIB, IHSG menguat 32,4 poin atau 0,66% ke level 4.912,76 merespons kenaikan bursa Wall Street.
Berikut jajaran 10 besar emiten dengan market cap terbesar:
No | Emiten | 5 Juni 2020 (Rp T) | No | Emiten | 12 Juni 2020 (Rp T) | No | Emiten | 15 Juni 2020 (Rp T) |
1 | BCA/BBCA | 699 | 1 | BCA/BBCA | 692 | 1 | BCA/BBCA | 698,97 |
2 | Bank Bri/BBRI | 380 | 2 | Bank Bri/BBRI | 370 | 2 | Bank Bri/BBRI | 373,74 |
3 | Telkom/TLKM | 320 | 3 | Unilever/UNVR | 313 | 3 | Unilever/UNVR | 311,88 |
4 | Unilever/UNVR | 307 | 4 | Telkom/TLKM | 300 | 4 | Telkom/TLKM | 310,06 |
5 | Bank Mandiri/BMRI | 224 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 226 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 226,33 |
6 | Sampoerna/HMSP | 209 | 6 | Sampoerna/HMSP | 202 | 6 | Sampoerna/HMSP | 203,56 |
7 | Astra/ASII | 202 | 7 | Astra/ASII | 194 | 7 | Astra/ASII | 193,11 |
8 | Chandra Asri/TPIA | 128 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 120 | 8 | Chandra Asri/TPIA | 119,04 |
9 | Barito Pacific/BRPT | 117 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 106 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 107,27 |
10 | Indofood CBP/ICBP | 101 | 10 | Indofood CBP/ICBP | 100 | 10 | Indofood CBP/ICBP | 102,62 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (8/6/2020)
Berdasarkan data di atas terjadi perubahan posisi, pada pekan kemarin dengan pekan sebelumnya, dimana PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyalip PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom berada di posisi ketiga dan keempat.
Kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik menjadi Rp 698,97 triliun per pukul 09:45 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 692 triliun. Market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melonjak ke level Rp 373,74 triliun dari Rp 370 triliun.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun menjadi Rp 311,06 triliun dari Rp 313 triliun.Kapitalisasi pasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom menguat menjadi Rp 310,06 triliun dari sebelumnya Rp 300 triliun.
Berikutnya market cap PT Bank Mandiri tbk (BMRI) naik menjadi Rp 226,33 triliun dari sebelumnya Rp 226 triliun, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik menjadi Rp 203,56 triliun dari Rp 202 triliun, PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun menjadi Rp 193,11 triliun dari Rp 194 triliun, sementara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun menjadi Rp 119,04 triliun dari Rp 120 triliun.
SementaraPT Barito Pacific Tbk (BRPT)) naik menjadi Rp 107,27 triliun dari Rp 106 triliun, sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik menjadi Rp 102,62 triliun dari Rp 100 triliun.
Artinyaada tujuh emiten big cap yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar dan tiga emiten yang membukukan penurunan yaitu UNVR, ASII dan TPIA. Emiten yang membukukan kenaikan paling besar yaitu BBCA sebesar Rp 6,92 triliun, sementara emiten yang turun paling besar adalah UNVR sebesar Rp 1,12 triliun.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500