Melemah 2 Hari Beruntun, Rupiah Mulai Kehabisan 'Bensin'?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 June 2020 06:30
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain itu, pasar juga mulai grogi karena sepertinya proses pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona bakal memakan waktu lama. Wajar saja, karena dampak ekonomi yang dibuat virus ini sangat dahsyat.

Dalam proyeksi terbarunya, Bank Dunia memperkirakan ekonomi global pada 2020 mengalami kontraksi -5,2%. Kalau sampai terwujud, maka akan menjadi catatan terendah sejak Depresi Besar pada 1930-an.

Sementara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengemukakan dua skenario. Pertama adalah hanya terjadi satu gelombang serangan virus corona. Dalam skenario ini, ekonomi dunia diperkirakan terkontraksi -6%.

Sementara skenario kedua adalah apa yang kita takutkan tadi yaitu adanya gelombang serangan kedua. Ketika ini terjadi, maka kontraksi ekonomi dunia bakal lebih parah yaitu -7,6%.

"Upaya pencegahan penularan virus corona oleh pemerintah di berbagai negara memang ampuh dalam menurunkan penyebaran dan korban jiwa. Namun berdampak pula terhadap bekunya aktivitas usaha, memperlebar ketimpangan, mengganggu proses pendidikan, dan menurunkan keyakinan terhadap masa depan.

"Seiring dengan pelonggaran restriksi, jalan menuju pemulihan ekonomi masih diliputi ketidakpastian dan rentan terhadap gelombang serangan kedua infeksi virus corona. Dengan atau tanpa gelombang serangan kedua, konsekuensinya akan tetap besar dan lama," sebut riset OECD.

Yup, jalan menuju pemulihan memang sepertinya bakal panjang dan lama. Hal ini juga diamini oleh Jerome 'Jay' Powell, Ketua The Federal Reserve/The Fed.

"Dua puluh empat juga orang. Bagaimana pun negara harus bisa membuat mereka kembali bekerja. Jalan akan panjang, akan memakan waktu," kata Powell usai rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC).

Angka 24 juta orang yang dimaksud Powell adalah jumlah pengangguran di AS. Social distancing membuat aktivitas masyarakat sangat terbatas sehingga roda perekonomian menjadi seret. Pendapatan dunia usaha turun drastis, sehingga harus ada efisiensi. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi caranya.

So, sepertinya semakin jelas bahwa jalan menuju pemulihan ekonomi masih panjang dan berliku. Ditambah lagi ada 'hantu' yang bergentayangan bernama gelombang serangan kedua virus corona.

Oleh karena itu, jalan yang dihadapi rupiah memang penuh tantangan. Walau 'bensin' masih penuh, tetapi kalau 'medan' yang harus dilalui begini berat tentu susah juga...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular