Asing Buru Obligasi AS, Pasar SBN RI Terkoreksi

Haryanto, CNBC Indonesia
11 June 2020 17:08
US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari Kamis ini (11/6/2020) kembali melemah karena arus modal asing yang enggan masuk pasar keuangan Tanah Air di tengah lonjakan kasus virus corona memberikan kekhawatiran.

Sentimen domestik dan eksternal memang sedang kurang suportif buat pasar keuangan Indonesia. Dari dalam negeri, penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) terus meluas.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah pasien positif corona per Rabu (10/6/2020) adalah 34.316 orang, bertambah 1.241 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya. Hari jumlah korban bertambah 979 orang.

Lonjakan kasus ini bisa membuat pemerintah berpikir ulang untuk menerapkan kehidupan normal baru (new normal) dan kembali menerapkan social distancing, maka prospek ekonomi Indonesia bakal suram. Oleh karena itu, wajar investor agak cemas. Kekhawatiran itu ditunjukkan dengan melepas aset-aset di pasar keuangan Indonesia.

Data Refinitiv menunjukkan koreksi harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun, sementara FR0081 bertenor 5 tahun justru mengalami penguatan.

Seri acuan yang paling melemah hari ini adalah FR0083 yang bertenor 20 tahun dengan kenaikan yield 11,20 basis poin (bps) menjadi 7,705%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Yield Obligasi Negara Acuan 11 Juni'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 10 Juni'20 (%)

Yield 11 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 11 Juni'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.81

6.793

-1.70

6.6587

FR0082

10 tahun

7.278

7.294

1.60

7.1580

FR0080

15 tahun

7.679

7.712

3.30

7.6127

FR0083

20 tahun

7.593

7.705

11.20

7.6342

Sumber: Refinitiv 

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) justru menguat. Indeks tersebut naik 1,10 poin atau 0,40% menjadi 276,76 dari posisi kemarin 275,66.

Pelemahan di pasar surat utang hari ini senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Kamis ini (11/6/2020), Rupiah melemah 0,22% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 13.950/US$ di pasar spot.

Obligasi RI Menjadi Terburuk Ketiga

Koreksi harga SUN tidak senada dengan penguatan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terburuk ketiga.

Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau menguat, yang kesemuanya hampir mencatatkan penurunan tingkat yield, kendati bervariatif.  Surat utang negara yang paling menguat yaitu Amerika Serikat, yang mengalami penurunan tingkat yield sebesar 11,70 basis poin (bps). Sementara yang paling melemah yaitu Rusia dengan kenaikan tingkat yield 6,00 bps.

Hal tersebut mencerminkan investor global masih menjauhi atau membuang aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air di tengah kekhawatiran investor atas lonjakan kasus corona dan masuk ke obligasi negara lainnya seperti Amerika Serikat, setelah bank sentral Negeri Paman Sam mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level rendah 0,00%-0,25%.

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang 

Negara

Yield 10 Juni'20 (%)

Yield 11 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.78

6.67

-11.00

China (A+)

2.854

2.803

-5.10

Jerman (AAA)

-0.321

-0.389

-6.80

Prancis (AA)

0.071

0.01

-6.10

Inggris Raya (AA)

0.321

0.219

-10.20

India (BBB-)

5.772

5.788

1.60

Jepang (A)

0.029

0.012

-1.70

Malaysia (A-)

3.123

3.078

-4.50

Filipina (BBB)

3.302

3.277

-2.50

Rusia (BBB)

5.61

5.67

6.00

Singapura (AAA)

0.975

0.94

-3.50

Thailand (BBB+)

1.2

1.17

-3.00

Amerika Serikat (AAA)

0.804

0.687

-11.70

Afrika Selatan (BB+)

9.075

9.07

-0.50

Sumber: Refinitiv

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular