Menanti Konpers The Fed, Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 June 2020 14:45
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat di sesi awal perdagangan Rabu (10/6/2020), di tengah penantian investor atas keputusan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS).

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, naik 0,9% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor perbankan naik 2% menjadi pemimpin reli, sementara semua indeks sektoral lainnya mengekor.

Selang setengah jam kemudian, reli Stoxx 600 surut menjadi 2,56 poin (+0,69%) ke 372,1. Di sisi lain indeks FTSE Inggris menguat 31,7 poin (+0,5%) ke 6.367,42, indeks DAX Jerman naik 97,94 poin (+0,78%) ke 12.715,93 dan CAC Prancis tumbuh 41,35 poin (+0,81%) ke 5.136,46.

Bursa global pada Rabu akan fokus pada rapat Federal Reserve (The Fed), dan kontrak berjangka indeks saham AS sedikit menguat karena investor menanti kepastian kondisi ekonomi AS berdasarkan pernyataan resmi yang akan dibacakan The Fed.

Rapat dua hari bank sentral tersebut bakal berakhir pada Rabu waktu setempat dengan pengumuman posisi suku bunga acuan dan rilis pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada pukul 14:30 waktu setempat.

The Fed diperkirakan tak mengubah arah kebijakan moneternya, dengan suku bunga acuan di level mendekati nol dan program pembelian aset terus dijalankan. Namun, investor akan melihat pertanda seberapa lama kebijakannya sekarang masih akan dipertahankan dan proyeksi ekonomi serta suku bunga acuan AS.

Bursa saham di Asia Pasifik bergerak di zona hijau, meski indeks harga produsen China per Mei meleset dari ekspektasi, dengan turun 3,7%. Analis dalam pollng Reuters memperkirakan koreksi hanya bakal sebesar 3,3%. 

Di sisi lain, indeks harga konsumen naik 2,4% secara tahunan (year on year/YOY), atau lebih rendah dari ekspektasi sebesar 2,7%. OECD dijadwalkan merilis outlook ekonomi pada Rabu.

Dari sisi korporasi, pelaku pasar memantau kinerja Inditex yang baru merilis rugi bersih senilai 409 juta euro antara Februari dan April, termasuk pencadangan sebesar 308 juta euro untuk program optimisasi toko. Grup fashion terbesar dunia ini menyatakan terkena dampak pandemi Covid-19, tetapi penjualan online naik 50%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular