
Naik 9,4%, Bank Mandiri Cetak Laba Rp 7,9 T di Kuartal I-2020
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 June 2020 15:24

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih Rp 7,92 triliun atau tumbuh 9,44% dibandingkan periode yang sama 2019, yang tercatat Rp 7,23 triliun.
"Pada triwulan I tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19 Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja yang sehat. Kami memproyeksikan dampak Pandemi COVID-19 tersebut baru akan terlihat pada pencapaian kinerja Triwulan II 2020," kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Royke Tumilaar, saat paparan kinerja kuartal I-2020 secara virtual, Senin (7/6/2020).
Capaian ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp7,74 triliun di Maret 2020, tumbuh 23,95% dibanding Maret 2019 yang sebesar Rp6,24 triliun.
Selain itu, kenaikan laba juga didorong oleh pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 14,20%, dari Rp790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp902,7 triliun di Maret 2020, dengan NPL gross terjaga di level 2,36%. Portofolio kredit di segmen wholesale (bank only) sampai dengan Maret 2020 mencapai Rp513 triliun atau tumbuh 17,92% YoY.
Sementara pada segmen retail (bank only) sebesar Rp 273,1 triliun, tumbuh 9,47% secara tahunan.
Bank Mandiri juga memiliki konsistensi dalam mengembangkan segmen UMKM. Kredit UMKM hingga Maret 2020 mencapai Rp 89,2 triliun, tumbuh 6,90% secara yoy, kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM. Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga Bulan Maret (YtD) , total KUR yang disalurkan mencapai Rp6,58 triliun, tumbuh 27,2% YoY dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur.
"Saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas asset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan," ujar Royke.
Salah satu yang dilakukan Bank Mandiri untuk menghadapi efek pandemic terhadap bisnis adalah dengan menjaga kecukupan likuiditas, termasuk menerbitan obligasi rupiah sebesar Rp1 triliun dan emisi global bonds US$500 juta, serta meningkatkan pengumpulan dana murah.
Secara konsolidasi kredit Bank Mandiri tercatat tumbuh 14,2% secara tahunan menjadi Rp 902,7 triliun. Lalu Dana Pihak Ketiga (DPK ) tumbuh 13,72% menjadi Rp 941 triliun.
Sementara itu, kredit bermasalah Bank Mandiri (gross) 2,36%.
(hps/hps) Next Article Naik 37,1%, Laba Bank Mandiri Q3-2021 Capai Rp 19,2 Triliun
"Pada triwulan I tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19 Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja yang sehat. Kami memproyeksikan dampak Pandemi COVID-19 tersebut baru akan terlihat pada pencapaian kinerja Triwulan II 2020," kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Royke Tumilaar, saat paparan kinerja kuartal I-2020 secara virtual, Senin (7/6/2020).
Capaian ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp7,74 triliun di Maret 2020, tumbuh 23,95% dibanding Maret 2019 yang sebesar Rp6,24 triliun.
Selain itu, kenaikan laba juga didorong oleh pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 14,20%, dari Rp790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp902,7 triliun di Maret 2020, dengan NPL gross terjaga di level 2,36%. Portofolio kredit di segmen wholesale (bank only) sampai dengan Maret 2020 mencapai Rp513 triliun atau tumbuh 17,92% YoY.
Sementara pada segmen retail (bank only) sebesar Rp 273,1 triliun, tumbuh 9,47% secara tahunan.
Bank Mandiri juga memiliki konsistensi dalam mengembangkan segmen UMKM. Kredit UMKM hingga Maret 2020 mencapai Rp 89,2 triliun, tumbuh 6,90% secara yoy, kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM. Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga Bulan Maret (YtD) , total KUR yang disalurkan mencapai Rp6,58 triliun, tumbuh 27,2% YoY dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur.
"Saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas asset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan," ujar Royke.
Salah satu yang dilakukan Bank Mandiri untuk menghadapi efek pandemic terhadap bisnis adalah dengan menjaga kecukupan likuiditas, termasuk menerbitan obligasi rupiah sebesar Rp1 triliun dan emisi global bonds US$500 juta, serta meningkatkan pengumpulan dana murah.
Secara konsolidasi kredit Bank Mandiri tercatat tumbuh 14,2% secara tahunan menjadi Rp 902,7 triliun. Lalu Dana Pihak Ketiga (DPK ) tumbuh 13,72% menjadi Rp 941 triliun.
Sementara itu, kredit bermasalah Bank Mandiri (gross) 2,36%.
(hps/hps) Next Article Naik 37,1%, Laba Bank Mandiri Q3-2021 Capai Rp 19,2 Triliun
Most Popular