Bursa Eropa Dibuka Menguat Sambut Suntikan Bank Sentral Eropa

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
05 June 2020 15:21
A trader works as screens show market data at CMC markets in London, Britain, December 11, 2018. REUTERS/Simon Dawson
Foto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat di sesi awal perdagangan Jumat (5/6/2020), menyambut program pembelian surat utang bank sentral Eropa jelang rilis slip gaji sektor non-pertanian AS.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, menguat 1,1% pada sesi pembukaan. Bursa saham Denmark libur untuk memperingati Hari Konstitusi.

Selang setengah jam kemudian, reli Stoxx 600 berlanjut menjadi 5,81 poin (+1,59%) ke 372,06. Di sisi lain indeks FTSE Inggris menguat 81,66 poin (+1,29%) ke 6.423,1, indeks DAX Jerman naik 291,03 poin (+2,34%) ke 12.721,59 dan CAC Prancis tumbuh 126,01 poin (+2,51%) ke 5.137,99.

Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengumumkan akan menambah program Pembelian Surat Utang Darurat Pandemi (Pandemic Emergency Purchase Programme/PEPP) senilai 600 miliar euro, atau lebih besar dari ekspektasi.

Suntikan tersebut bakal membuat total nilai pembelian ECB di bawah program PEPP bakal mencapai angka 1,35 triliun euro, guna mengantisipasi 'kontraksi tak wajar" di ekonomi zona euro sebagaimana disebutkan oleh Presiden ECB Christine Lagarde.

Bursa saham Asia Pasifik mayoritas menguat pada perdagangan Jumat sore, dipimpin oleh kenaikan indeks Kospi Korea Selatan sebesar 1,24%. Mayoritas bursa global menguat mengantisipasi pembukaan kembali ekonomi dan stimulus moneter serta fiskal.

Pada Kamis Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pengajuan klaim asuransi pengangguran baru sebanyak 1,877 juta sepanjang pekan lalu, atau lebih buruk dari estimasi ekonom dalam poling Dow Jones sebanyak 1,775 juta. Di luar itu, klaim lama (lanjutan) mendekati 21,5 juta.

Sentimen positif muncul dari Inggris dengan pengumuman perusahaan di negara itu, yakni AstraZeneca yang medongkrak kapasitas produksi vaksinnya menjadi 2 miliar. Perseroan menargetkan distribusi vaksin dimulai pada akhir musim dingin.

Namun, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei Inggris dilaporkan jatuh ke level terendahnya sejak krisis 2008, menyusul anjloknya penjualan ritel sebesar 18% pada Mei. Investor menanti rilis data tenaga kerja bulanan AS yang bakal dirilis bersamaan dengan pembukaan pasar.

Angka pesanan pabrik Jerman anjlok 25,8% per Mei, atau lebih parah dari ekspektasi analis karena negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini terus terpukul oleh penghentian aktivitas industri di tengah pandemi.

Saham IAG, induk usaha British Airways, mencatatkan lonjakan harga saham sebesar 11,5% di sesi pagi, mengikuti ekspektasi pembukaan kembali perekonomian akan memicu lonjakan aktivitas perjalanan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular