
Patahkan Prediksi, IHSG Rebound! Ada Saham yang Naik 34%
Tri Putra, CNBC Indonesia
05 June 2020 14:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan sesi 2 di akhir pekan hari ini, Jumat (5/6/20) berhasil merangkak naik ke zona hijau. Terpantau pada 13:50 WIB IHSG berhasil terapresiasi 0,16% ke level 4.924,67.
Akan tetapi di tengah kenaikan ini, investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih sebanyak Rp 259 miliar di pasar reguler hari ini. Nilai transaksi siang ini tercatat sudah mencapai Rp 5,6 triliun. Mengacu data BEI, tercatat 214 saham harganya naik, 179 harganya turun, dan 150 sisanya tetap.
Mayoritas bursa Asia juga terpantau hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 0,95%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,74%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 1,07%.
Kendati asing masih keluar, tapi beberapa saham unggulan adan yang diborong asing yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar Rp 10,67 miliar, dengan penguatan harga saham 0,59% di level Rp 8.550/saham dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) asing masuk Rp 7,8 miliar, dengan penguatan saham 0,98% di level Rp 3.090/saham.
Selain itu, ada tiga saham yang melonjak di atas 20%, yakni PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) melesat 34,31% di level Rp 137/saham, PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) 25% di level Rp 270/saham, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 21,70% di level Rp 645/saham.
Penurunan pada sesi 1 pagi hari ini ditenggarai oleh aksi profit taking (pengambilan keuntungan) investor setelah keputusan Gubernur DKI Jakarta untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai akhir Juni. Penurunan ini menyudahi reli panjang IHSG selama 6 hari berturut-turut
Siang kemarin (4/6/20) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan PSBB diperpanjang dengan sejumlah pelonggaran. Anies menuturkan, angka effective reproduction number (Rt) Covid-19 terus menunjukkan penurunan.
"Rt di Jakarta turun terus, ada di angka 0,99 per hari ini. Parameter-parameter juga menunjukkan angka yang baik," kata Anies dalam siaran langsung di Channel Youtube Pemprov DKI, Kamis (4/6/2020).
Menurutnya, angka R-naught di wilayah pandemi harus di bawah 1. Karena jika di atas 1 itu maka wabah bisa terus berkembang.
Dalam dokumen yang disampaikan Anies, soal jadwal pembukaan transisi fase I, bahwa pasar dan pusat perbelanjaan sudah bisa dibuka bertahap pada pekan ketiga Juni 2020, dan beroperasi dengan kapasitas hanya 50% untuk Senin-Jumat.
Selain itu disebutkan bahwa pertokoan/retail/showroom dan lainnya yang berdiri sendiri atau stand alone sudah bisa dilakukan pembukaan pada pekan kedua Juni 2020 selama 8-14 Juni 2020. Namun, hanya bisa dibuka 50% dari kapasitas dari periode Senin-Jumat.
Dini hari tadi, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/6/2020) ditutup bervariatif.
Indeks Dow Jones menguat 2,05%, S&P 500 juga naik 1,36%, sementara Nasdaq menanjak sebesar 0,78%.
Data klaim tunjangan pengangguran AS yang dirilis kemarin cukup membebani sentimen pelaku pasar. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran pada pekan lalu bertambah sebanyak 1,877 juta.
Angka ini lebih tinggi dari estimasi Dow Jones sebesar 1,775 juta klaim. Data yang lebih tinggi dari estimasi tersebut tentunya membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dalam melihat dampak Covid-19 ke pasar tenaga kerja AS.
Indeks kontrak berjangka (futures) Dow Jones di AS, DowFutures juga terpantau mengalami penguatan sebesar 0,65%.
Kenaikan siang ini juga faktor adanya sentimen positif yang datang dari Benua Biru. Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) kembali menggelontorkan stimulus guna meredam dampak pandemi Covid-19.
ECB dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin malam mengatakan menambah nilai Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP), yakni program pembelian aset (obligasi pemerintah), sebesar 600 miliar euro.
Bank Bank sentral yang dipimpin Chirstine Lagarde, mantan direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), merilis PEPP pertama pada Maret lalu, dengan nilai sebesar 750 miliar euro. Sehingga total stimulus yang digelontorkan ECB mencapai 1,35 triliun euro.
ECB mengatakan durasi program ini juga ditambah, sebelumnya berakhir pada Desember 2020, tetapi kini diperpanjang hingga Juni 2021 atau hingga ECB yakin krisis akibat Covid-19 sudah berlalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Akan tetapi di tengah kenaikan ini, investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih sebanyak Rp 259 miliar di pasar reguler hari ini. Nilai transaksi siang ini tercatat sudah mencapai Rp 5,6 triliun. Mengacu data BEI, tercatat 214 saham harganya naik, 179 harganya turun, dan 150 sisanya tetap.
Mayoritas bursa Asia juga terpantau hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 0,95%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,74%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 1,07%.
Selain itu, ada tiga saham yang melonjak di atas 20%, yakni PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) melesat 34,31% di level Rp 137/saham, PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) 25% di level Rp 270/saham, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 21,70% di level Rp 645/saham.
Penurunan pada sesi 1 pagi hari ini ditenggarai oleh aksi profit taking (pengambilan keuntungan) investor setelah keputusan Gubernur DKI Jakarta untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai akhir Juni. Penurunan ini menyudahi reli panjang IHSG selama 6 hari berturut-turut
Siang kemarin (4/6/20) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan PSBB diperpanjang dengan sejumlah pelonggaran. Anies menuturkan, angka effective reproduction number (Rt) Covid-19 terus menunjukkan penurunan.
"Rt di Jakarta turun terus, ada di angka 0,99 per hari ini. Parameter-parameter juga menunjukkan angka yang baik," kata Anies dalam siaran langsung di Channel Youtube Pemprov DKI, Kamis (4/6/2020).
Menurutnya, angka R-naught di wilayah pandemi harus di bawah 1. Karena jika di atas 1 itu maka wabah bisa terus berkembang.
Dalam dokumen yang disampaikan Anies, soal jadwal pembukaan transisi fase I, bahwa pasar dan pusat perbelanjaan sudah bisa dibuka bertahap pada pekan ketiga Juni 2020, dan beroperasi dengan kapasitas hanya 50% untuk Senin-Jumat.
Selain itu disebutkan bahwa pertokoan/retail/showroom dan lainnya yang berdiri sendiri atau stand alone sudah bisa dilakukan pembukaan pada pekan kedua Juni 2020 selama 8-14 Juni 2020. Namun, hanya bisa dibuka 50% dari kapasitas dari periode Senin-Jumat.
Dini hari tadi, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (4/6/2020) ditutup bervariatif.
Indeks Dow Jones menguat 2,05%, S&P 500 juga naik 1,36%, sementara Nasdaq menanjak sebesar 0,78%.
Data klaim tunjangan pengangguran AS yang dirilis kemarin cukup membebani sentimen pelaku pasar. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran pada pekan lalu bertambah sebanyak 1,877 juta.
Angka ini lebih tinggi dari estimasi Dow Jones sebesar 1,775 juta klaim. Data yang lebih tinggi dari estimasi tersebut tentunya membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dalam melihat dampak Covid-19 ke pasar tenaga kerja AS.
Indeks kontrak berjangka (futures) Dow Jones di AS, DowFutures juga terpantau mengalami penguatan sebesar 0,65%.
Kenaikan siang ini juga faktor adanya sentimen positif yang datang dari Benua Biru. Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) kembali menggelontorkan stimulus guna meredam dampak pandemi Covid-19.
ECB dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin malam mengatakan menambah nilai Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP), yakni program pembelian aset (obligasi pemerintah), sebesar 600 miliar euro.
Bank Bank sentral yang dipimpin Chirstine Lagarde, mantan direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), merilis PEPP pertama pada Maret lalu, dengan nilai sebesar 750 miliar euro. Sehingga total stimulus yang digelontorkan ECB mencapai 1,35 triliun euro.
ECB mengatakan durasi program ini juga ditambah, sebelumnya berakhir pada Desember 2020, tetapi kini diperpanjang hingga Juni 2021 atau hingga ECB yakin krisis akibat Covid-19 sudah berlalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular