Bursa Eropa Tertekan pada Sesi Awal Perdagangan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 June 2020 15:21
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Kamis  (4/6/2020), karena investor mengukur kembali prospek ekonomi global pasca-pandemik sembari memantau aksi protes di AS.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, melemah 0,5% pada pembukaan. Indeks saham sektor otomotif menjadi pemberat utama dengan anjlok 3,2%, memimpin sektor lainnya kecuali saham sektor kesehatan yang menguat 0,7%.

Selang setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 menipis menjadi 1,2 poin (-0,33%) ke 367,72. Indeks FTSE Inggris turun 0,74 poin (-0,01%) ke 6.381,67, indeks DAX Jerman melemah 28,97 poin (-0,23%) ke 12.458,39 dan CAC Prancis tertekan 8,33 poin (-0,17%) ke 5.014,05.

Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) bakal mengumumkan kebijakan moneter terbaru pada pukul 12:45 waktu London. Pasar menduga program pembelian obligasi akan diperluas untuk mencegah ambruknya ekonomi yang kini telah menjadi yang terlemah sejak perang dunia kedua.

Kontrak berjangka (futures) Dow Jones tercatat tak banyak bergerak setelah indeks acuan bursa Negara Adidaya tersebut ditutup menguat 2% pasca rilis data tenaga kerja ADP. Angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tercatat 2,76 juta pada Mei, jauh dari proyeksi analis dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 8,75 juta.

Bursa Asia bergerak bercampur di tengah masih berlanjutnya aksi protes di AS atas kematian warga kulit hitam bernama George Floyd, yang terkonfirmasi mengidap Covid-19. Ribuan orang berdemo di seluruh AS atas kesewenang-wenangan polisi tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular