IHSG Ambles karena PSBB Lanjut, tapi Dana Asing Masuk Rp 1 T

Tri Putra, CNBC Indonesia
04 June 2020 15:34
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (6/4/20) ditutup turun 0,49% di level 4.916.70 setelah keputusan Gubernur DKI Jakarta untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai akhir Juni. Penurunan ini menyudahi reli panjang IHSG selama 6 hari berturut-turut.

Meskipun IHSG turun, Risk appetite investor asing nampaknya sudah kembali, investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,08 triliun di pasar reguler hari ini. Nilai transaksi hari ini tercatat mencapai Rp 12,30 triliun. Saham yang paling banyak dibeli asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang diborong asing sebesar Rp 645 miliar.

Siang ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan PSBB diperpanjang dengan sejumlah pelonggaran. Anies menuturkan, angka effective reproduction number (Rt) Covid-19 terus menunjukkan penurunan.

"Rt di Jakarta turun terus, ada di angka 0,99 per hari ini. Parameter-parameter juga menunjukkan angka yang baik," kata Anies dalam siaran langsung di Channel Youtube Pemprov DKI, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, angka R-naught di wilayah pandemi harus di bawah 1. Karena jika di atas 1 itu maka wabah bisa terus berkembang.

"Sedangkan R di bawah nol itu bisa terkendali. Ini kerja kita semua. Jakarta menunjukkan tanda positif. Tapi itu belum selesai, kita tak mau satu ukuran," tutur Anies.

Sementara, Anies juga menunjukkan 3 indikator lainnya yakni indikator Epidemiologi, Kesehatan Publik dan Fasilitas Kesehatan. "Ketiganya nilainya 76. Bila nilainya di atas 70 maka PSBB bisa dilonggarkan secara bertahap tapi tetap waspada," papar Anies lebih jauh.

Dalam dokumen yang disampaikan Anies, soal jadwal pembukaan transisi fase I, bahwa pasar dan pusat perbelanjaan sudah bisa dibuka bertahap pada pekan ketiga Juni 2020, dan beroperasi dengan kapasitas hanya 50% untuk Senin-Jumat.

Selain itu disebutkan bahwa pertokoan/retail/showroom dan lainnya yang berdiri sendiri atau stand alone sudah bisa dilakukan pembukaan pada pekan kedua Juni 2020 selama 8-14 Juni 2020. Namun, hanya bisa dibuka 50% dari kapasitas dari periode Senin-Jumat.

Dini hari tadi, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (3/6/2020) juga ditutup di zona hijau.

Indeks Dow Jones menguat 2,05%, S&P 500 juga naik 1,36%, sementara Nasdaq menanjak sebesar 0,78%.

Dikutip dari CNBC International, perusahaan penggajian Automatic Data Processing Inc (ADP) merilis data tenaga kerja AS sektor swasta. Meski kembali merosot, angkanya jauh lebih baik dari estimasi.

ADP pada Rabu kemarin melaporkan sektor swasta AS mengurangi 2,76 juta tenaga kerja sepanjang bulan Juni. Pengurangan karyawan tersebut jauh lebih baik dari prediksi para ekonom yang disurvei Dow Jones sebesar 8,75 juta.

Sementara itu ISM juga melaporkan sektor non-manufaktur AS mulai bangkit. Hal tersebut terlihat dari purchasing managers' index (PMI) non-manufaktur yang naik menjadi 45,4 di bulan Mei dari bulan April 41,8. Angka di bulan April tersebut merupakan kontraksi pertama sejak Desember 2009, dan yang terdalam sejak Maret 2009.

"Kita sekali lagi melihat investor masuk ke aset-aset berisiko hari ini. Semua itu berhubungan dengan data ekonomi yang dirilis. Pasar berfikir yang terburuk sudah lewat, dan ekonomi mulai bangkit," kata Ryan Nauman, ahli strategi pasar di Financial Intelligence.

Sejumlah perusahaan yang diperkirakan mendapat manfaat dari pelonggaran lockdown mendapat manfaat dari perdagangan kemarin. Termasuk perusahaan raksasa pembuat pesawat yakni Boeing yang naik 13% dan minyak AS Exxon Mobil yang naik 4,1%.

Indeks kontrak berjangka (futures) Dow Jones di AS, DowFutures juga terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,19%.

"Meski ada beberapa isu penting, seperti kerusuhan di AS, hubungan dengan China, dan pandemi Covid-19, pasar saham tetap berfokus pada satu hal, diputarnya kembali roda perekonomian di AS dan secara global," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di Leuthold Group, sebagaimana dilansir CNBC Internasional.

Sedangkan bursa Asia mayoritas hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 0,17%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,36%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 0,05%

TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Gawat! Efek PSBB Ketat, IHSG Sempat Anjlok di Bawah 6.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular