
Kemarin Perkasa, Harga CPO Drop & Gagal Tempel RM 2.400
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
04 June 2020 11:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) nyaris menyentuh level psikologisnya di RM 2.400/ton. Namun turunnya harga minyak mentah jadi sentimen negatif yang membuat harga CPO gagal menyentuh level psikologis tersebut.
Kamis (4/6/2020) pada 11.00 harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) turun 46 ringgit. Harga komoditas unggulan Negeri Jiran dan Indonesia ini melemah nyaris 2% ke RM 2.353/ton.
Harga minyak mentah jatuh dan gagal mencapai level US$ 40/barel untuk minyak acuan internasional yaitu Brent. Melorotnya harga minyak dipicu oleh rilis data energi AS periode mingguan yang menunjukkan stok minyak mentah Negeri Paman Sam turun tetapi persediaan bensin dan minyak distilat justru melonjak.
Masih lemahnya permintaan jadi pemicu utama lonjakan stok ini. Di sisi lain terkoreksinya harga minyak juga disebabkan oleh keraguan pasar bahwa para produsen minyak yang terdiri dari Arab Saudi, Rusia dan afiliasinya (OPEC+) akan menggelar pertemuan online membahas kebijakan pemangkasan output ke depan hari ini.
Melemahnya harga minyak jadi batu ganjalan untuk harga CPO menguat. Pasalnya CPO merupakan bahan baku biodiesel yang jadi produk substitusi minyak. Ketika harga minyak anjlok maka penggunaan CPO untuk biodiesel menjadi kurang ekonomis, sehingga ada ancaman dari sisi demand untuk minyak nabati. Alhasil harganya ikut turun.
Pasar juga masih menanti rilis data resmi terkait produksi, stok dan ekspor minyak sawit Negeri Jiran. Menurut estimasi CGS-CIMB, output Malaysia bulan Mei kemungkinan mengalami kenaikan sebesar 3% dari bulan April.
Sementara itu dari sisi stok, persediaan diperkirakan melonjak sebesar 12% ke 2,28 juta ton untuk Mei. Dua sentimen ini lah yang jadi pemicu gagalnya harga CPO melaju ke level RM 2.400/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga CPO Menukik ke Bawah Lagi, Ini Lho Penyebabnya
Kamis (4/6/2020) pada 11.00 harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) turun 46 ringgit. Harga komoditas unggulan Negeri Jiran dan Indonesia ini melemah nyaris 2% ke RM 2.353/ton.
Masih lemahnya permintaan jadi pemicu utama lonjakan stok ini. Di sisi lain terkoreksinya harga minyak juga disebabkan oleh keraguan pasar bahwa para produsen minyak yang terdiri dari Arab Saudi, Rusia dan afiliasinya (OPEC+) akan menggelar pertemuan online membahas kebijakan pemangkasan output ke depan hari ini.
Melemahnya harga minyak jadi batu ganjalan untuk harga CPO menguat. Pasalnya CPO merupakan bahan baku biodiesel yang jadi produk substitusi minyak. Ketika harga minyak anjlok maka penggunaan CPO untuk biodiesel menjadi kurang ekonomis, sehingga ada ancaman dari sisi demand untuk minyak nabati. Alhasil harganya ikut turun.
Pasar juga masih menanti rilis data resmi terkait produksi, stok dan ekspor minyak sawit Negeri Jiran. Menurut estimasi CGS-CIMB, output Malaysia bulan Mei kemungkinan mengalami kenaikan sebesar 3% dari bulan April.
Sementara itu dari sisi stok, persediaan diperkirakan melonjak sebesar 12% ke 2,28 juta ton untuk Mei. Dua sentimen ini lah yang jadi pemicu gagalnya harga CPO melaju ke level RM 2.400/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga CPO Menukik ke Bawah Lagi, Ini Lho Penyebabnya
Most Popular