
Asing Rebutan Masuk, 5 Saham Ini Diborong Investor Rp 1,27 T
tahir saleh, CNBC Indonesia
03 June 2020 16:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (3/6/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,93% ke level 4.941,06. IHSG gagal menembus level psikologis di angka 5.000 setelah kenaikan indeks berhenti di titik tertingginya 4.960,07.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), total transaksi hari hari ini menyentuh Rp 12,8 triliun, dengan 258 saham bergerak naik, 150 saham turun, dan sisanya 156 tidak berubah.
Risk appetite investor asing tampaknya sudah kembali, investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,51 triliun di pasar reguler hari ini. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebanyak Rp 963 miliar.
Berikut daftar 5 saham dengan catatan beli bersih asing terbesar hari ini, yang ditotal dari 5 saham ini net buy mencapai Rp 1,27 triliun:
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI ini menguat 7,84% di level Rp 28.900/saham. Asing masuk sebesar Rp 961,85 miliar di semua pasar (Rp 962,39 miliar di pasar reguler). Sementara nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 1,59 triliun dengan volume perdagangan 55,93 juta saham. Sepekan asing masuk Rp 1,52 triliun di saham BCA. Kapitalisasi BCA mencapai Rp 712,53 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Saham bank dengan aset terbesar di Tanah Air ini justru minus 2,52% di level Rp 3.100/saham. Kendati demikian asing masuk Rp 127 miliar, dengan nilai transaksi Rp 1,37 triliun dan volume perdagangan 438,10 juta saham. Sepekan asing masuk Rp 2,79 triliun di semua pasar.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Saham BMRI diborong asing Rp 79,32 miliar di semua pasar, terutama pasar reguler mencapai Rp 79,72 miliar. Saham BMRI naik 5,19% di level Rp 4.860/saham. Sepekan terakhir asing masuk ke BMRI sebanyak Rp 229,51 miliar di semua pasar. Saham BMRI ditransaksikan Rp 718,86 miliar dan volume perdagangan 149,14 juta saham.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Saham INDF diborong Rp 46,95 miliar, dengan kenaikan harga saham tipis yakni 2,90% di level Rp 6.200/saham. Nilai transaksi saham INDF sebesar Rp 147,69 miliar dengan volume perdagangan 24,01 juta saham.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Saham PWON melesat 7.29% di level Rp 412/saham. Asing hari ini masuk Rp 57,59 miliar dengan nilai transaksi perdagangan harian atas saham ini mencapai 154,05 miliar dan volume perdagangan 381,2 juta saham. Sepekan saham PWON mala dilepas asing Rp 225,83 miliar.
Tim Riset CNBC Indonesia mencatat reli panjang IHSG hari dalam 2 pekan terakhir ini masih dipicu oleh optimisme para pelaku pasar akan diputarnya kembali perekonomian Indonesia dan banyak negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Dengan dibukanya kembali perekonomian, perusahaan-perusahaan yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat kembali beroperasi.
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Selasa kemarin sendiri ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones menguat 1,05%, S&P 500 juga naik 0,82%, sementara Nasdaq menanjak sebesar 0,59%.
"Pasar merupakan sebuah mekanisme melihat ke depan. 3 bulan dari sekarang, atau 9 bulan dari sekarang semua akan terkendali. Perekonomian akan kembali, pendapatan juga pulih" kata Steven DeSanctis, ahli strategi saham di bank investasi Jefferies Group.
Adapun bursa Asia mayoritas hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 1,37%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,29%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 3,03%.
Aksi beli bersih asing hari ini melanjutkan net buy kemarin yang mencapai Rp 753 miliar di pasar reguler dan Rp 872 miliar di seluruh pasar.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya pada Rabu menyebutkan bahwa sentimen penguat indeks pada perdagangan saham saat ini adalah adanya optimisme pasar mengenai pemulihan ekonomi Indonesia.
Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan optimisme juga ditunjukkan dengan penguatan saham-saham yang mendekati level tertinggi dalam 3 bulan karena bisnis dibuka kembali di seluruh dunia dan indikator manufaktur menunjukkan ekonomi stabil setelah penutupan akibat Covid-19.
Penguatan ini terjadi meskipun ada banyak risiko yang masih ada di cakrawala, termasuk hubungan AS-Cina yang tegang yang dapat membahayakan kesepakatan perdagangan yang dimenangkan dengan susah payah.
(tas/hps) Next Article BCA Cetak Laba Rp 48 T, Sahamnya Malah Ambles 1,84%
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), total transaksi hari hari ini menyentuh Rp 12,8 triliun, dengan 258 saham bergerak naik, 150 saham turun, dan sisanya 156 tidak berubah.
Risk appetite investor asing tampaknya sudah kembali, investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,51 triliun di pasar reguler hari ini. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebanyak Rp 963 miliar.
Berikut daftar 5 saham dengan catatan beli bersih asing terbesar hari ini, yang ditotal dari 5 saham ini net buy mencapai Rp 1,27 triliun:
Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI ini menguat 7,84% di level Rp 28.900/saham. Asing masuk sebesar Rp 961,85 miliar di semua pasar (Rp 962,39 miliar di pasar reguler). Sementara nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 1,59 triliun dengan volume perdagangan 55,93 juta saham. Sepekan asing masuk Rp 1,52 triliun di saham BCA. Kapitalisasi BCA mencapai Rp 712,53 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Saham bank dengan aset terbesar di Tanah Air ini justru minus 2,52% di level Rp 3.100/saham. Kendati demikian asing masuk Rp 127 miliar, dengan nilai transaksi Rp 1,37 triliun dan volume perdagangan 438,10 juta saham. Sepekan asing masuk Rp 2,79 triliun di semua pasar.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Saham BMRI diborong asing Rp 79,32 miliar di semua pasar, terutama pasar reguler mencapai Rp 79,72 miliar. Saham BMRI naik 5,19% di level Rp 4.860/saham. Sepekan terakhir asing masuk ke BMRI sebanyak Rp 229,51 miliar di semua pasar. Saham BMRI ditransaksikan Rp 718,86 miliar dan volume perdagangan 149,14 juta saham.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Saham INDF diborong Rp 46,95 miliar, dengan kenaikan harga saham tipis yakni 2,90% di level Rp 6.200/saham. Nilai transaksi saham INDF sebesar Rp 147,69 miliar dengan volume perdagangan 24,01 juta saham.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Saham PWON melesat 7.29% di level Rp 412/saham. Asing hari ini masuk Rp 57,59 miliar dengan nilai transaksi perdagangan harian atas saham ini mencapai 154,05 miliar dan volume perdagangan 381,2 juta saham. Sepekan saham PWON mala dilepas asing Rp 225,83 miliar.
Tim Riset CNBC Indonesia mencatat reli panjang IHSG hari dalam 2 pekan terakhir ini masih dipicu oleh optimisme para pelaku pasar akan diputarnya kembali perekonomian Indonesia dan banyak negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Dengan dibukanya kembali perekonomian, perusahaan-perusahaan yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat kembali beroperasi.
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Selasa kemarin sendiri ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones menguat 1,05%, S&P 500 juga naik 0,82%, sementara Nasdaq menanjak sebesar 0,59%.
"Pasar merupakan sebuah mekanisme melihat ke depan. 3 bulan dari sekarang, atau 9 bulan dari sekarang semua akan terkendali. Perekonomian akan kembali, pendapatan juga pulih" kata Steven DeSanctis, ahli strategi saham di bank investasi Jefferies Group.
Adapun bursa Asia mayoritas hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 1,37%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,29%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 3,03%.
Aksi beli bersih asing hari ini melanjutkan net buy kemarin yang mencapai Rp 753 miliar di pasar reguler dan Rp 872 miliar di seluruh pasar.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya pada Rabu menyebutkan bahwa sentimen penguat indeks pada perdagangan saham saat ini adalah adanya optimisme pasar mengenai pemulihan ekonomi Indonesia.
Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan optimisme juga ditunjukkan dengan penguatan saham-saham yang mendekati level tertinggi dalam 3 bulan karena bisnis dibuka kembali di seluruh dunia dan indikator manufaktur menunjukkan ekonomi stabil setelah penutupan akibat Covid-19.
Penguatan ini terjadi meskipun ada banyak risiko yang masih ada di cakrawala, termasuk hubungan AS-Cina yang tegang yang dapat membahayakan kesepakatan perdagangan yang dimenangkan dengan susah payah.
(tas/hps) Next Article BCA Cetak Laba Rp 48 T, Sahamnya Malah Ambles 1,84%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular