
Waspada Profit Taking, IHSG Sesi II Berpotensi Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Rabu (3/6/2020) naik 47,09 poin atau 0,97% menjadi 4.894,59 karena investor asing lagi-lagi masuk pasar saham merespons optimisme rencana pemerintah membuka kembali perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 7,3 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) sebesar Rp 767,17 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 6,28 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 549.417 kali transaksi.
Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) (25,97%), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) (13,27%), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (7,41%), sedangkan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (6,72%) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (6,21%).
Penguatan IHSG terdorong oleh selera investor asing terhadap aset berisiko (risk appetite) tampaknya sudah kembali, investor asing hari ini kembali mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 765 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebanyak Rp 498 miliar.
Reli panjang IHSG dalam 2 pekan terakhir ini masih seputar optimisme para pelaku pasar akan diputarnya kembali perekonomian Indonesia dan banyak negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Dengan dibukanya kembali perekonomian, perusahaan-perusahaan yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat kembali beroperasi.
Sentimen positif lainnya juga datang karena Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang serius ingin sesegera mungkin memutar perekonomian Indonesia.
Terbaru 108 kabupaten/kota di 23 provinsi di seluruh Indonesia sudah direstui pemerintah untuk kembali membuka sektor-sektor usaha yang sebelumnya ditutup.
Dengan dibukanya kembali perekonomian di beberapa kabupaten/kota di Indonesia dengan adanya New Normal ini tentunya ini menjadi kabar
gembira setelah hampir 2 bulan perekonomian di Indonesia terganggu.
Pada perdagangan sesi II IHSG berpotensi terkoreksi karena aksi profit taking seiring dengan penguatan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, sementara indikator teknikal juga menunjukkan jenuh beli (overbought).
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, indikator garis BB mulai menunjukkan penyempitan artinya kecenderungan untuk bergerak stabil hingga sedikit koreksi.
Untuk melanjutkan penguatan perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 4.960 dan berlanjut hingga area 5.015. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.840 hingga area 4.790.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum dengan garis MA yang berada di wilayah positif, namun mencoba berpotongan di atas area MACD, maka kecenderungan untuk koreksi.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 69,73 di bawah level 80 yang sekaligus menjadi area overbought, artinya pergerakan selanjutnya cenderung terkonsolidasi atau koreksi.
Secara keseluruhan, dari fundamental merespons berbagai sentimen positif yang sudah cukup tinggi dikombinasikan teknikal dengan indikator RSI yang berada di bawah level 80, maka pergerakan IHSG berpotensi koreksi.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500