
Ga Usah Ngiri, yang Beli Saham BCA di Maret Sudah Cuan 30%
Tri Putra, CNBC Indonesia
03 June 2020 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik tampaknya memang sedang mengalami euphoria karena ada harapan ekonomi akan segera pulih setelah pemerintah berencana membuka kembali aktivitas ekonomi dengan skenario new normal. Saham-saham perbankan kembali banyak di buru investor.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hari ini menjadi saham yang paling banyak diborong asing. Tercatat investor asing membukukan pembelian sebanyak Rp 425 miliar di pasar reguler pada hari ini. Hal ini menyebabkan saham BBCA terapresiasi 4,85% ke level harga Rp 28.100/unit. Bahkan selama seminggu terakhir asing sudah masuk ke saham BBCA sebanyak Rp 1 triliun.
Harga saham BBCA hari ini sudah jauh naik dari Maret lalu ketika IHSG tumbang karena para investor ramai-ramai melepas kepemilikan mereka di instrumen yang cenderung beresiko ini karena ketakutan akibat efek dari virus Covid-19.
Di posisi terendahnya BBCA diperdagangkan dengan harga Rp 21.625/unit, apabila anda membeli BBCA saat itu maka anda sudah cuan 29,94%.
Di harga sekarang rasio harga saham dibanding pendapatan perusahaan (PER) berada di kisaran 26.31 kali dan harga saham dibanding nilai bukunya (PBV) berada di kisaran 4,04 kali. BBCA memang dari tahun ke tahun selalu dihargai premium oleh para pelaku pasar mengingat rata-rata PER di industri perbankan hanya 9,6 dan rata-rata PBV sebesar 1,1 kali
Terlepas dari harganya yang Maret lalu terus turun, bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini pada Kuartal-I 2020 berhasil membukukan lebih bersih Rp 6,58 triliun berhasil naik 8,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka ini tentu saja sangat baik mengingat terjadinya kontraksi pada pertumbuhan laba bersih di bank buku IV lain seperti Bank BRI dan Bank Mandiri.
Maka dari itu tidak heran apabila para investor menjuluki BBCA sebagai The King of Bluechip.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Terdampak Banjir, Enam Kantor Cabang BCA Tutup Sementara
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hari ini menjadi saham yang paling banyak diborong asing. Tercatat investor asing membukukan pembelian sebanyak Rp 425 miliar di pasar reguler pada hari ini. Hal ini menyebabkan saham BBCA terapresiasi 4,85% ke level harga Rp 28.100/unit. Bahkan selama seminggu terakhir asing sudah masuk ke saham BBCA sebanyak Rp 1 triliun.
Di posisi terendahnya BBCA diperdagangkan dengan harga Rp 21.625/unit, apabila anda membeli BBCA saat itu maka anda sudah cuan 29,94%.
Di harga sekarang rasio harga saham dibanding pendapatan perusahaan (PER) berada di kisaran 26.31 kali dan harga saham dibanding nilai bukunya (PBV) berada di kisaran 4,04 kali. BBCA memang dari tahun ke tahun selalu dihargai premium oleh para pelaku pasar mengingat rata-rata PER di industri perbankan hanya 9,6 dan rata-rata PBV sebesar 1,1 kali
Terlepas dari harganya yang Maret lalu terus turun, bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini pada Kuartal-I 2020 berhasil membukukan lebih bersih Rp 6,58 triliun berhasil naik 8,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka ini tentu saja sangat baik mengingat terjadinya kontraksi pada pertumbuhan laba bersih di bank buku IV lain seperti Bank BRI dan Bank Mandiri.
Maka dari itu tidak heran apabila para investor menjuluki BBCA sebagai The King of Bluechip.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Terdampak Banjir, Enam Kantor Cabang BCA Tutup Sementara
Most Popular