Analisis Teknikal

Ditopang Asing, IHSG Sesi II Bakal Anteng di Zona Hijau

Haryanto, CNBC Indonesia
28 May 2020 13:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I Kamis ini (28/5/2020) melonjak 86,92 poin atau 1,87% ke level 4.728,48 terdorong oleh investor asing yang mulai masuk pasar saham di tengah mulai dicanangkan penerapan new normal di Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat sebesar Rp 6,96 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) senilai Rp 115,31 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 5,04 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 461.125 kali transaksi.

Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya saham PT bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (7,54%), PT PP Tbk (PTPP) (7,35%), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (6,50%), sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) (5,44%) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) (4,96%).

Apresiasi IHSG hari ini adalah respons dari banyaknya sentimen positif terutama dari Negeri Paman Sam selain dari dalam negeri soal new normal.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin (27/05/20) atau Kamis pagi waktu Indonesia mengalami lonjakan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 553,16 poin atau 2,2% menjadi 25.548,27, Nasdaq naik 72,14 poin atau 0,8% menjadi 9.412,36 dan S&P 500 melesat 44,36 poin atau 1,5% menjadi 3.036,13. Nasdaq mencapai level penutupan terbaik dalam kurun lebih dari tiga bulan, sementara Dow dan S&P 500 mengakhiri sesi di level penutupan terbaik sejak awal Maret.

Reli 2 hari beruntun pasar saham Negeri Paman Sam tak terlepas dari berbagai bombardir kabar baik yang datang dari kemajuan pengembangan vaksin dan pembukaan kembali ekonomi.

Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG masih di zona hijau, dengan indikator garis BB yang mulai menyempit, kenaikan diperkirakan terbatas.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), terus menembus area resistance, saat ini garis BB mulai menunjukkan penyempitan artinya kecenderungan untuk naik lebih lanjut sedikit terbatas bahkan cenderung koreksi.

Level resistance berikutnya berada di area 4.770 dan berlanjut hingga area 4.805. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.660 hingga area 4.660.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum dengan garis MA yang berada di wilayah positif, masih berpotensi untuk menguat.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI menunjukkan overbought (jenuh beli), garis RSI mulai bergerak ke bawah artinya cenderung untuk konsolidasi atau koreksi.

Secara keseluruhan, dari fundamental merespon skenario kehidupan new normal dan pelonggaran lockdown sejumlah negara dikombinasikan teknikal dengan indikator garis BB mulai menyempit dan RSI yang overbought, maka pergerakan IHSG cenderung untuk terbatas.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 




(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular