
Two Thumbs Up! IHSG Meroket Hampir 2% di Sesi I

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (28/5/20) berhasil melanjutkan penguatan ke level 4.728,47 atau naik sebesar 1,87%. Kenaikan ini merupakan reli IHSG selama 3 hari berturut-turut.
Apresiasi IHSG hari ini adalah respons dari banyaknya sentimen positif terutama dari Negeri Paman Sam. Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin (27/05/20) atau Kamis pagi waktu Indonesia, terpantau naik. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terapresiasi 2,21%, Nasdaq naik 0,77%, dan S&P 500 terbang 1,48%.
Reli 2 hari beruntun pasar saham Negeri Paman Sam tak terlepas dari berbagai bombardir kabar baik yang datang dari kemajuan pengembangan vaksin dan pembukaan kembali ekonomi.
CNBC International melaporkan sebanyak 50 negara bagian di AS telah membuka kembali ekonomi mereka secara bertahap. Pada hari Selasa, Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan negara bagian tersebut akan mengizinkan tim olahraga profesional untuk melanjutkan latihan dan kompetisi.
"Pasar telah membuat pola-V ke atas dan ada banyak skeptisisme seputar itu, tetapi kami baru melihat beberapa bukti dari sejumlah data yang berubah," kata Michael Darda, Kepala Strategi Pasar dan Kepala Ekonom MKM Partners.
Sentimen konsumen AS juga membaik seiring dengan pembukaan ekonomi secara bertahap yang dilakukan. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang melompat menjadi 86,6 bulan ini, dari 85,7 pada April, mengacu pada data Conference Board. Padahal ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan indeks keyakinan konsumen berada di angka 82,3 pada Mei.
Tak bisa dipungkiri, sentimen memang sedang bagus-bagusnya. "Untuk pertama kalinya dalam krisis ini, kita dibombardir oleh kabar baik," kata Jim Paulsen, Kepala Strategi Investasi di Leuthold Group, mengutip CNBC International.
Akan tetapi kabar terbaru, DPR AS pada Rabu (27/05/20) meloloskan RUU yang menyerukan sanksi terhadap para pejabat Tiongkok atas tindakan penahanan dan penyiksaan komunitas Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang negara tersebut.
Saat ini RUU tersebut diberikan kepada Presiden Donald Trump. Belum jelas apakah Trump akan menandatangani dan mengesahkan RUU tersebut menjadi undang-undang.
Retaknya hubungan AS-China di tengah merebaknya pandemi corona membuat kesepakatan dagang interim keduanya yang diteken pertengahan Januari lalu jadi terancam. Bahkan konflik keduanya dinilai dapat berkembang menjadi perang permodalan, teknologi hingga konfrontasi militer.
Pada 11:30 WIB Indeks kontrak berjangka (futures) Dow Jones di AS, Dow Futures terpantau naik sebesar 0,25%.
Sementara itu dari Benua Biru beberapa negara seperti Portugal, Yunani, Spanyol, Italia, Belanda, Swedia dan Islandia bahkan sudah mewacanakan untuk kembali menyambut para pelancong dan memacu sektor pariwisatanya untuk kembali beroperasi.
Pelonggaran lockdown di Italia disambut dengan euforia oleh warganya terutama dari kalangan muda. Banyak warga kalangan muda yang mengadakan pesta dengan pergi ke pantai untuk merayakan pelonggaran tersebut. Euforia ini memicu munculnya kekhawatiran akan adanya gelombang kedua wabah.
Di tengah kenaikan ini, investor asing nampaknya sudah percaya diri untuk mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 210 miliar di pasar reguler hari ini. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan net buy sebanyak Rp 371 miliar.
Sedangkan bursa Asia dipantau bervariatif, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong turun sebesar 1,81%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,20%, sedangkan STI Singapore turun sebesar 0,34%,
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!
