
Kenapa Indofood Rela Caplok Pinehill hingga Rp 45 T?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua emiten konsumer milik Grup Salim yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan induk usahanya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dalam 2 hari terakhir terus berakhir di zona merah baik pada perdagangan Selasa (26/5/2020) dan Rabu 27/5/2020).
Sentimen akuisisi Pinehill dengan nilai mencapai US$ 2,99 miliar atau sekitar Rp 44,55 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/US$) tampaknya membuat banyak investor domestik melepas saham INDF dan ICBP kendati investor asing justru masuk.
Data BEI mencatat, pada Rabu kemarin saham INDF ditutup minus 6,67% di level Rp 5.600/saham. Dalam 5 hari terakhir sejak Senin pekan lalu, ketika saham INDF di level Rp 6.650/saham, saham INDF sudah ambles 16%.
Sementara saham ICBP kemarin minus 6,98% di level Rp 8.325/saham, sejak 5 hari terakhir saham terjun 15% ketika diperdagangkan di level Rp 9.800/saham pada Senin pekan lalu. Penurunan saham pada Rabu melanjutkan koreksi harga saham duo Indofood pada Selasa ketika pasar modal kembali diperdagangkan usai libur Lebaran.
Pada Jumat pekan lalu, Indofood CBP Sukses Makmur meneken perjanjian jual beli bersyarat dengan Pinehill Corpora Limited dan Steele Lake. Nilai transaksi yang diteken pada Jumat 22 Mei saat libur Lebaran itu mencapai US$ 2,99 miliar atau sekitar Rp 44,55 triliun.
Objek transaksi adalah pertama, seluruh saham Pinehill Company Limited yang dimiliki oleh Pinehill Corpora, yaitu sebanyak 70.828.180 saham yang merupakan 51% dari total saham yang telah diterbitkan Pinehill Company.
Kedua, seluruh saham Pinehill Company Limited yang dimiliki oleh Steele Lake, yaitu sebanyak 68.050.408 saham atau 49% dari total saham yang telah diterbitkan oleh Pinehill Company.
Adapun Pinehill Corpora masih terafiliasi dengan ICBP karena merupakan konsorsium di mana Anthoni Salim memiliki penyertaan secara tidak langsung sekitar sebesar 49% saham Pinehill Corpora.
Lantas apa yang melatari duit sebanyak itu rela dirogoh Indofood demi Pinehill?
Gideon A. Putro, Corporate Secretary ICBP mengatakan harga pembelian sebesar US$ 2,99 miliar itu ditentukan berdasarkan negosiasi yang wajar (arm's length) antara perseroan dengan para penjual dengan ketentuan komersial yang wajar.
"ICBP akan membayar akuisisi sebesar US$ 300 juta dengan dana kas internal yang dihasilkan dari kegiatan usaha. Sisanya, akan dibiayai dari fasilitas pinjaman dari lembaga perbankan," katanya dalam keterbukaan informasi.
Alasan akuisisi
Gideon mengatakan rencana akuisisi saham Pinehill Company yang kegiatan usaha utamanya adalah produksi dan distribusi mi instan di negara-negara di benua Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara, adalah sejalan dengan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha ICBP.
"Mengingat kegiatan usaha utama Pinehill Company adalah industri mi instan yang merupakan industri sejenis dengan kegiatan usaha kami, maka dengan dilakukannya rencana transaksi ini akan secara langsung memberikan kami posisi strategis di pasar-pasar yang mengutamakan pilihan produk-produk halal, yang selama ini merupakan pilihan kategori produk-produk Grup kami," katanya.
Selain itu, Grup Pinehill Company juga telah mempunyai pangsa pasar yang kuat di 8 negara di benua Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara.
"Dengan dilakukannya rencana transaksi ini, akan secara langsung menjadikan kami sebagai pemain dan produsen produk makanan global dengan pangsa pasar yang kuat secara global, khususnya pasar produk mi instan," katanya.
Grup Pinehill Company saat ini juga telah memiliki 12 fasilitas produksi mi instan yang berlokasi di delapan negara dengan total populasi yang lebih dari 550 juta orang, dan juga memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan total populasi lebih dari 885 juta orang.
"Akuisisi Grup Pinehill yang memiliki total kapasitas produksi lebih dari 10 miliar bungkus mi instan dan posisi dominan di hampir semua pasarnya, akan menjadikan kami sebagai salah satu produsen mi instan terkemuka di dunia," jelasnya.
Tak hanya itu, dengan fasilitas produksi mi instan dan jaringan distribusi Pinehill Grup yang ekstensif di negara Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara akan memberikan platform yang langsung tersedia dan penting bagi ICBP untuk mendistribusikan dan bahkan memproduksi beragam produk konsumen bermerk yang saat ini diproduksi dan didistribusikan di Indonesia, di pasar Pinehill yang berkembang pesat.
"Pasar Pinehill yang meliputi total populasi lebih dari tiga kali total populasi Indonesia merupakan pasar yang berkembang sangat pesat. Dengan konsumsi per kapita rata-rata mi instant yang masih sangat rendah, dan pertumbuhan yang pesat di pasar tersebut diharapkan terus berlanjut di masa yang akan datang maka pengambil-alihan Pinehill Company diharapkan memberikan kontribusi yang tinggi bagi pertumbuhan kami di masa depan," jelasnya.
"Dengan mempertimbangkan sinergi usaha Pinehill Company dengan ICBP dan marjin usaha Grup Pinehill, posisi pasar yang kuat serta tingkat pertumbuhan yang tinggi, direksi kami berkeyakinan bahwa dengan dilakukannya transaksi akan meningkatkan nilai pemegang saham kami," katanya.
