
Jokowi Bikin Bangkit Saham Pengelola Mal, Siap New Normal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain sektor transportasi, perhotelan, dan pariwisata, sektor yang terdampak paling parah karena adanya pandemi virus Covid-19 tentunya adalah sektor properti yang menjadi pengelola pusat perbelanjaan alias mal.
Semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pengelola mal dipaksa menutup usahanya, kalaupun diperbolehkan buka, tenant yang diijinkan beroperasi hanyalah tenant yang bergerak di industri tertentu seperti pasar swalayan, farmasi, dan restoran itupun dengan catatan tidak boleh makan di tempat.
Selama PSBB mal-mal tutup dan yang buka sepi pengunjung. Pengelola mal juga bingung dalam membayar biaya operasional ketika pemasukan berkurang drastis. Hal ini membuat harga saham-saham pengelola mal yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk.
Namun saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Mal Summarecon Bekasi dalam rangka persiapan pembukaan pusat perbelanjaan, saham-saham pengelola mal langsung melesat.
"Pada siang ini, saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Untuk memastikan pelaksanaan kesiapan kita dalam menuju ke sebuah tatanan baru, sebuah normal yang baru," kata Jokowi, di Mal Summarecon, Selasa (26/05/2020).
Sontak harga-harga saham perusahaan pengelola mal langsung melejit. Harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), yang merupakan pemilik Summarecon Bekasi, melesat 4,78% ke level harga Rp 438/unit. Lalu saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 6,47% ke level Rp 362/unit. Tidak mau kalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA) pengelola Ciputra Mal juga terbang 7,14% ke level harga Rp 525/unit
Selanjutnya saham PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN), pemilik Mal Plaza Indonesia, naik 2,8% ke level 2.200/unit, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pengelola mal Lippo group seperti Plaza Semanggi dan Lippo Kemang naik 3,5% ke level Rp 148/unit. Sedangkan PT Agung Podomoro Land (APLN) pengelola mal raksasa Central Park terapresiasi 5,26% ke level harga 100/unit.
Meskipun adanya suntikan optimisme dari pemimpin negara terhadap sektor pengelola mal ini, secara tahun berjalan sektor ini masih mengalami koreksi dalam. Simak kinerja 6 emiten pengelola mal yang melantai di BEI ini.
Dari tabel di atas dapat dilihat kinerja emiten pengelola mal rata-rata turun sebanyak 42,91%. SMRA sendiri mengalami koreksi secara tahun berjalan yang paling parah yaitu 56,62%
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Juni Bakal Hidup Normal, Begini Respons Pengelola Mal