
Banjir Amunisi New Normal, IHSG Sesi II Bakal Melesat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Selasa (26/5/2020) melenggang ke zona hijau, naik 63,33 poin atau 1,39% pada 4.609,28 karena optimisme para pelaku pasar merespons diputarnya kembali roda perekonomian Tanah Air. Investor asing pun mulai masuk bursa domestik.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,09 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) senilai Rp 74,51 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi tercatat 3,82 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 346.556 kali transaksi.
Saham-saham yang menguat di antaranya saham PT Modernland Realty Ltd. Tbk (MDLN) (22,00%), PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) (14,46%), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (10,33%), sedangkan PT Astra International Tbk (ASII) (7,56%) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) (7,30%).
Apresiasi IHSG terdorong oleh optimisme diputarnya kembali roda perekonomian dengan skenario new normal. Perusahaan pelat merah telah menerapkannya melalui Surat Menteri BUMN Nomor: S- 336 /MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal BUMN yang menganjurkan agar per hari ini (26/05/20) para karyawan Badan Usaha Milik Negara yang berusia di bawah 45 tahun dapat bekerja di kantor kembali.
Sementara sentimen positif juga datang dari perkembangan vaksin penangkal virus corona China. Negeri Tirai Bambu akhirnya mempublikasi penelitian soal vaksin corona yang dikembangkannya.
Vaksin buatan Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological, berhasil memicu terbentuknya antibodi pada puluhan pasien dalam uji klinis tahap awal.
Hasil uji klinis tahap awal ini dipublikasikan di jurnal kesehatan The Lancet pada Jumat lalu (22/5//2020). Vaksin potensial bernama Ad5-nCoV, telah disetujui untuk uji coba manusia pada bulan Maret.
Uji coba dilakukan pada peserta berusia 18 hingga 60 tahun dan menerima dosis rendah, sedang atau tinggi. Ada 36 orang di masing-masing dari tiga kelompok dosis rendah, sedang dan tinggi.Pasien yang mendapat dosis vaksin rendah dan menengah mulai menunjukkan adanya antibodi penawar dibandingkan dengan pasien dalam kelompok dosis tinggi.
Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG bertahan di zona hijau, dengan indikator garis Boillinger Band (BB) yang semakin melebar.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), saat ini berada di area resistance, dengan garis BB yang semakin melebar artinya cenderung naik lebih lanjut.
Level resistance berikutnya berada di area 4.640 dan berlanjut hingga area 4.670. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.550 hingga area 4.515.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum dengan garis MA yang berada di wilayah negatif, cenderung untuk menguat.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI menunjukkan overbought (jenuh beli), artinya pergerakan cenderung untuk turun.
Namun garis yang masih berada di bawah area 80 mengindikasikan adanya sedikit kenaikan.
Secara keseluruhan, dari fundamental terkait kehidupan new normal dan vaksin virus corona China dikombinasikan teknikal dengan indikator BB yang semakin melebar di area resistance, maka pergerakan IHSG cenderung naik lebih lanjut.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini
