
Ini Dia Rahasia Investasi Warren Buffett Saat Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Legenda hidup di bidang investasi pasar modal global, Warren Buffett, merekomendasikan agar investor bisa memilih investasi di indeks saham (index fund) yang bisa dimanfaatkan menjadi portofolio di tengah kondisi pandemi saat ini, ketimbang membeli saham secara satuan atau tunggal.
"Saya tidak berpikir kebanyakan orang berada dalam posisi memilih saham tunggal," katanya dalam pertemuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Berkshire Hathaway, yang diadakan virtual pekan lalu, di Omaha, Nebraska, AS, dikutip CNBC Maket It, Selasa (26/5/2020).
"Beberapa [investor], mungkin [beli saham tunggal], tetapi [dibeli] secara seimbang, saya pikir orang-orang akan jauh lebih baik membeli lintas sektor [saham-saham] Amerika dan hanya melupakannya [saham tunggal]."
Dengan kata lain, Buffett merekomendasikan membeli indeks saham dengan biaya yang rendah. Secara tak langsung, Buffett merekomendasikan agar investor membeli Indeks S&P 500, yang menampung 500 perusahaan terbesar di AS, dari Google, Disney hingga ExxonMobil. Selain itu membeli indeks saham S&P juga tahan untuk jangka waktu yang lama.
Menurut dia, membeli indeks saham adalah strategi investasi pasif yang memungkinkan investor mengambil keuntungan dari keberhasilan perusahaan besar tanpa risiko yang terkait dengan pembelian saham secara satuan.
Hampir tidak mungkin bagi rata-rata investor untuk secara konsisten memilih saham-saham yang tepat dalam "mengalahkan pasar." Studi menunjukkan investor lebih baik memiliki seluruh saham-saham unggulan dalam indeks saham dengan biaya pembelian rendah. Ini juga menghilangkan risiko dalam membeli saham satu perusahaan yang berkinerja buruk di pasar.
Dalam paparannya, Buffett menilai daripada memiliki hanya satu atau beberapa saham, lebih baik memiliki saham banyak perusahaan yang berbeda dalam satu kumpulan indeks. Dengan demikian, beberapa saham investor kemungkinan akan melesat, sementara yang lain akan tetap netral dan beberapa saham akan turun.
Secara historis menunjukkan investor akan melihat hasil jangka panjang yang menguntungkan dengan membeli indeks saham: Pengembalian total (return) tahunan rata-rata untuk Indeks S&P 500 selama 90 tahun terakhir adalah sekitar 10% sebelum disesuaikan dengan inflasi.
Buffett bukan satu-satunya ahli yang merekomendasikan indeks saham. Perencana keuangan bersertifikat Peter Mallouk mengatakan bahwa jika Anda siap untuk terjun ke pasar saham, "Anda harus memasukkan uang Anda hanya dalam satu keranjang: S&P 500."
"Ini adalah investasi biaya terendah yang ada," kata Mallouk kepada CNBC Make It.
"Anda dapat membelinya dengan diskon biaya kustodian, seperti lewat [broker/sekuritas] TD Ameritrade, Fidelity atau Charles Schwab, di mana biaya perdagangan sangat rendah," katanya.
"Dan dengan 500 saham itu, Anda sekarang memiliki sekitar 80% dari kapitalisasi pasar di seluruh Amerika Serikat," tegasnya. Dengan kata lain, indeks saham S&P 500 mencakup sekitar 80% dari pasar saham AS, sehingga merupakan cara yang mudah dan terjangkau bagi investor untuk menangkap kinerja pasar saham AS secara riil.
Selain itu, "Anda memiliki eksposur [saham secara] global," kata Mallouk. Hal itu karena perusahaan-perusahaan dalam indeks saham tersebut mendapatkan banyak penghasilan mereka di luar negeri. "McDonald memiliki toko di China, dan Walmart memiliki lokasi di Eropa. Jadi Anda punya portofolio berbiaya rendah dan beragam yang diinvestasikan dalam ekonomi berskala global."
Singkatnya, jika investor mencari tempat yang baik dan dapat diandalkan untuk menginvestasikan uang, baik Buffett maupun Mallouk menyarankan memanfaatkan indeks saham berbiaya rendah.
"Dan ikuti saja [alurnya], bahkan ketika Anda melihat terjadi fluktuasi pasar atau berita utama yang buruk [bagi pasar]," kata Buffett. "Teruslah membeli, tebal atau tipis portofolionya ... Bisnis di Amerika akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu, jadi Anda tahu dunia investasi akan berjalan dengan sangat baik," kata Buffett.
Namun rekomendasi ini tampaknya hanya berlaku bagi negara-negara yang bisa memungkinkan investor membeli indeks saham di bursa efek seperti AS dan Hong Kong.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) belum memungkinkan membeli indeks secara langsung misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45. Sebab itu pilihannya reksa dana saham, reksa dana indeks, atau reksa dana yang bisa diperdagangkan di bursa yakni Exchange Traded Fund (ETF).
Saat ini Buffett adalah pemilik dari perusahaan investasi Berkshire Hathaway, yang berinvestasi di lebih dari 60 perusahaan di bursa Wall Street termasuk saham Dairy Queen, Duracell, dan Geico. Kekayaan Buffett pada periode Mei 2020 mencapai US$ 69,5 miliar atau Rp 1.036 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/US$), bertambah US$ 1,4 miliar dari perhitungan awal tahun.
(tas) Next Article Ditekan Habis-habisan Pekan Lalu, Mayoritas Bursa Asia Hijau
