
Ditekan Habis-habisan Pekan Lalu, Mayoritas Bursa Asia Hijau
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
02 March 2020 17:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham Asia pada perdagangan hari ini, Senin (2/3/2020) menguat setelah terkoreksi besar pada pekan lalu. Ada sinyal bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, akan memangkas suku bunga acuan karena perlambatan ekonomi.
Pekan lalu, bursa saham di kawasan Asia sempat anjlok dalam dan tercatat sebagai yang terburuk sejak krisis satu dekade yang lalu. Wabah virus corona menjadi pemicu utama koreksi bursa saham Asia pekan lalu.
Hari ini bursa saham di Tokyo naik 1%, bursa saham Korsel naik 0,8%, bursa saham Mumbai naik 1,6% dan Singapura naik 0,3%.
Selain itu bursa saham Hong Kong juga tercatat naik 0,62%, bursa saham China naik 3,15%.
Meskipun kinerja bursa Asia positif, para analis memperingatkan potensi kekacauan di bursa saham. Pasalnya pemerintah di seluruh dunia sedang berjuang melawan virus yang sudah menelan 3.000 korban jiwa dan menginfeksi 90.000 orang.
"Pasar menghadapi ketidakpastian signifikan dalam jangka pendek dan tetap pada risiko tinggi penurunan lebih lanjut mengingat tidak diketahui informasi di sekitar COVID-19," kata ahli strategi investasi global di AMP Capital Investors, Shane Oliver.
Para trader di pasar saham tetap khawatir dengan penularan penyakit tersebu. Wabah corona diperkirakan akan mengganggu aktivitas ekonomi lebih dalam dan lebih lama dari yang diperkirakan seminggu atau lebih yang lalu.
"Setelah minggu terburuk sejak krisis keuangan hebat, pasar saham telah rebound pada hari Senin di tengah harapan semacam stimulus permanen yang tidak pernah berakhir," kata Neil Wilson, analis dari Markets.com.
(hps/tas) Next Article Duh! IHSG Jeblok Saat Bursa Saham Asia Melesat
Pekan lalu, bursa saham di kawasan Asia sempat anjlok dalam dan tercatat sebagai yang terburuk sejak krisis satu dekade yang lalu. Wabah virus corona menjadi pemicu utama koreksi bursa saham Asia pekan lalu.
Hari ini bursa saham di Tokyo naik 1%, bursa saham Korsel naik 0,8%, bursa saham Mumbai naik 1,6% dan Singapura naik 0,3%.
Selain itu bursa saham Hong Kong juga tercatat naik 0,62%, bursa saham China naik 3,15%.
Meskipun kinerja bursa Asia positif, para analis memperingatkan potensi kekacauan di bursa saham. Pasalnya pemerintah di seluruh dunia sedang berjuang melawan virus yang sudah menelan 3.000 korban jiwa dan menginfeksi 90.000 orang.
"Pasar menghadapi ketidakpastian signifikan dalam jangka pendek dan tetap pada risiko tinggi penurunan lebih lanjut mengingat tidak diketahui informasi di sekitar COVID-19," kata ahli strategi investasi global di AMP Capital Investors, Shane Oliver.
Para trader di pasar saham tetap khawatir dengan penularan penyakit tersebu. Wabah corona diperkirakan akan mengganggu aktivitas ekonomi lebih dalam dan lebih lama dari yang diperkirakan seminggu atau lebih yang lalu.
"Setelah minggu terburuk sejak krisis keuangan hebat, pasar saham telah rebound pada hari Senin di tengah harapan semacam stimulus permanen yang tidak pernah berakhir," kata Neil Wilson, analis dari Markets.com.
(hps/tas) Next Article Duh! IHSG Jeblok Saat Bursa Saham Asia Melesat
Most Popular