
Serangan Corona Mulai Reda, Harga Minyak 'Lompat' Nyaris 13%
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 May 2020 08:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik sepanjang pekan ini. Harapan akan kehidupan yang lebih baik seiring meredanya serangan virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) berhasil melambungkan harga si emas hitam.
Sepanjang minggu ini, harga minyak jenis brent naik 8,09%. Sementara yang jenis light sweet terangkat nyaris 13%.
Pelaku pasar menyambut baik pelonggaran pembatasan social (social distancing) di sejumlah negara, terutama di Amerika Serikat (AS) dan China. Maklum, keduanya adalah negara konsumen minyak terbesar di dunia.
AS memang masih menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. US Centers for Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona di Negeri Paman Sam per 22 Mei 2020 adalah 1.572.617 orang, Naik 1,32% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Walau masih ada penambahan, tetapi lajunya relatif terkendali. Sejak 19 Mei, persentase pertumbuhan kasus corona di AS berada di bawah 2%.
Padahal sejumlah negara bagian di AS sudah melonggarkan social distancing. Bahkan di New York, negara bagian dengan kasus tertinggi, masyarakat sudah mulai beraktivitas kembali meski masih ada pembatasan di sana-sini.
Fase pertama pelonggaran social distancing di New York dimulai pada akhir pekan lalu. Sejumlah bisnis dan aktivitas masyarakat yang berisiko rendah sudah diizinkan oleh pemerintahan Gubernur Adrew Cuomo. Bisnis yang diizinkan buka kembali di antaranya adalah tata ruang (lanscaping) dan pengaturan kebun (gardening), sementara aktivitas yang diperbolehkan misalnya adalah olahraga tenis.
Sepanjang minggu ini, harga minyak jenis brent naik 8,09%. Sementara yang jenis light sweet terangkat nyaris 13%.
AS memang masih menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. US Centers for Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona di Negeri Paman Sam per 22 Mei 2020 adalah 1.572.617 orang, Naik 1,32% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Walau masih ada penambahan, tetapi lajunya relatif terkendali. Sejak 19 Mei, persentase pertumbuhan kasus corona di AS berada di bawah 2%.
Padahal sejumlah negara bagian di AS sudah melonggarkan social distancing. Bahkan di New York, negara bagian dengan kasus tertinggi, masyarakat sudah mulai beraktivitas kembali meski masih ada pembatasan di sana-sini.
Fase pertama pelonggaran social distancing di New York dimulai pada akhir pekan lalu. Sejumlah bisnis dan aktivitas masyarakat yang berisiko rendah sudah diizinkan oleh pemerintahan Gubernur Adrew Cuomo. Bisnis yang diizinkan buka kembali di antaranya adalah tata ruang (lanscaping) dan pengaturan kebun (gardening), sementara aktivitas yang diperbolehkan misalnya adalah olahraga tenis.
Next Page
China Tanpa Kasus Corona
Pages
Most Popular