Efek Covid-19

Laba Bakal Tergerus 25%, Nasib 23.260 Pegawai Alfamidi Aman!

tahir saleh, CNBC Indonesia
22 May 2020 17:14
alfamidi
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minimarket Grup Alfa yang dikendalikan salah satu crazy rich Indonesia, Djoko Susanto, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) atau Alfamidi mengungkapkan terjadi dampak virus corona (Covid-19) terhadap bisnis perusahaan sebagaimana juga dialami sektor-sektor lainnya.

Hanya saja manajemen MIDI menjelaskan dampak tersebut hanya dirasakan dalam hal pembatasan operasional dengan perkiraan jangka waktu pembatasan operasional bisa 3 bulan ke depan.

"Terdapat pembatasan jam operasional gerai yang berbeda-beda antar daerah," kata Suantopo Po, Sekretaris Perusahaan MIDI, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/5/2020).

Dia menjelaskan perseroan memperkirakan penurunan total pendapatan konsolidasi untuk periode 31 Maret sampai 30 April sebesar 25% dari Maret-April 2019, demikian juga perkiraan laba bersih bakal terkoreksi 25%.


"Kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti dan mengalami pembatasan operasional terhadap total pendapatan konsolidasi 2019 sebesar 25%," katanya.

Hanya saja kabar baiknya, tidak ada dampak terhadap karyawan. Jumlah karyawan per 31 Desember 2019 mencapai 23.260 untuk karyawan tetap dan tidak tetap. Sementara hingga saat ini, Mei 2020, jumlah karyawan tetap dan tidak tetap mencapai 23.953 orang.

Namun tidak ada dampak terhadap karyawan, tidak ada PHK dan dirumahkan termasuk tidak ada pemotongan gaji.

"Di tengah pembatasan jam operasional yang bervariasi antar daerah, kami akan tetap mematuhi peraturan tersebut, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan memastikan agar distribusi pasokan barang-barang ke semua gerai tetap berjalan lancar dan operasional gerai tetap dapat berjalan sehingga kebutuhan masyarakat dapat tetap terlayani dengan optimal," katanya.


"Perseroan juga mempunyai layanan pesan antar MIDI Kriing yang memudahkan konsumen sehingga konsumen tidak perlu datang langsung ke toko secara fisik. Kegiatan-kegiatan CSR juga terus dilakukan oleh perseroan untuk meringankan beban pihak-pihak yang membutuhkan," jelasnya.

Tahun lalu, mengacu laporan keuangan, pendapatan anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) ini naik menjadi Rp 11,63 triliun dari periode tahun 2018 yakni Rp 10,70 triliun, sementara laba bersih naik 28% menjadi Rp 203,06 miliar dari sebelumnya Rp 159,15 miliar.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada thun 2007. Kegiatan usaha utama ialah mengoperasikan jaringan minimarket bernama "Alfamidi" dan jaringan supermarket dengan nama "Alfamidi super".

Gerai toko tersebut tersebar di beberapa kota seperti, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Makassar, Medan, Samarinda, Yogyakarta, Manado, Palu, Kendari dan Ambon. Pada 1 Oktober 2018, Alfamidi tidak lagi mengelola jaringan convenience store "Lawson". Pengelolaannya kini dilakukan oleh PT Lancar Wiguna Sejahtera, entitas anak.

Hingga Desember 2019, total Alfamidi memiliki 1.496 minimarket milik sendiri, dan kerja sama waralaba sebanyak 42 sehingga total ada 1.555 minimarket. Jumlahnya naik dari tahun sebelumnya sebanyak 1.440 (milik sendiri 1.392 dan waralaba 34). PT Perdana Mulia Fajar merupakan entitas induk terakhir.

Forbes mencatat Djoko Susanto adalah salah satu orang kaya di Indonesia dengan kekayaan bersih hingga 22 Mei 2020 mencapai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/US$). Dia juga punya proyek properti Alfaland yang mengoperasikan Omega Hotel Management.

Djoko Susanto/ForbesFoto: Djoko Susanto/Forbes
Djoko Susanto/Forbes



Forbes juga melaporkan dia pernah bermitra dengan Putera Sampoerna untuk membuka gerai supermarket. Ketika Putera menjual bisnis rokoknya ke Phllip Morris pada 2005, Susanto membeli bisnis ritel Putera dan meleburkannya ke Alfa Supermarket.

Saham MIDI dipegang Sumber Alfaria Trijaya 86,72%, Rullyanto (presiden komisaris) 0.42%, Maria Theresa Velina (direktur) 0.23%, dan investor publik 12,63%. Sementara itu keluarga Djoko juga menggenggam saham Alfamart. Budiyanto Djoko Susanto (komisaris) punya saham Alfamart sebesar 0,47%, Feny Djoko Susanto (preskom) 0,61%, dan Harryanto Susanto 0,46% (komisaris).

Sebelumnya, MIDI akan membagikan dividen tunai Rp 21,2 per saham atau total senilai Rp 61,11 miliar. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 27 Mei 2020 dan tanggal pembayaran dividen tunai pada 17 Juni 2020.


[Gambas:Video CNBC]


(tas/hps) Next Article Pandemi, Laba Duo Alfamart & Alfamidi Merosot di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular