Andai 'Lapak' Dibuka Hari Ini, Rupiah Niscaya Bakal Melemah!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 May 2020 09:22
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dini hari tadi waktu Indonesia, bursa saham New York ditutup di zona merah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,41%, S&P 500 terkoreksi 0,78%, dan Nasdaq Composite melemah 0,97%.

Pelaku pasar tambah cemas dengan hubungan AS-China yang memburuk. Teranyar, Presiden AS Donald Trump mengecam langkah Beijing yang ingin menerapkan aturan keamanan yang lebih ketat di Hong Kong.


"Belum ada yang tahu (detil rencana China). Namun jika itu terjadi, kami akan merespons dengan sangat keras," tegas Trump di sela-sela kunjungan pabrik di Detroit, seperti diwartakan Reuters.

Perkembangan ini membuat hubungan AS-China kian hambar. Sebelumnya, AS (dan beberapa negara lainnya) memojokkan China karena dinilai tidak cakap dalam menangani penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) sehingga menjadi pandemi global.

Bisa dipahami jika Trump dan para pemimpin negara lainnya murka. Pandemi virus corona bukan hanya tragedi kesehatan dan kemanusiaan tetapi juga sosial-ekonomi. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini membuat aktivitas masyarakat terpaksa dibatasi sehingga roda ekonomi bergerak sangat lambat. Kontraksi ekonomi terlihat di mana.

Kontraksi ekonomi menandakan lapangan kerja yang menyusut. Di AS, jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 16 Mei tercatat 2,43 juta. Turun dibandingkan pekan sebelumnya yang sebanyak 2,68 juta.




Sementara klaim tunjangan yang masih berlanjut pada pekan yang berakhir 16 Mei adalah 25,07 juta. Artinya, puluhan juta rakyat Negeri Paman Sam masih menjadi pengangguran dan menggantungkan hidup kepada uluran tangan negara.

"Pelonggaran pembatasan sosial di berbagai negara bagian belum berdampak terhadap pembukaan lapangan kerja dalam skala besar. Masih ada orang-orang yang belum kembali bekerja setelah dirumahkan," kata Paul Ashworth, Kepala Ekonom bagian AS di Capital Economics, seperti dikutip dari Reuters.

Dinamika ini bisa menjadi sentimen negatif di pasar. Jika 'awan mendung' terbentuk dan mood pasar memburuk, maka siap-siap saja arus modal asing yang mengalir ke pasar keuangan Indonesia bakal seret. Kalau ini terjadi, maka rupiah kemungkinan bisa terdorong ke zona merah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular