
Pak Erick, Kapan Vaksin Covid-19 dari Farmasi RI Dibuat?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 May 2020 08:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sejumlah perusahaan BUMN terus mengupayakan yang terbaik guna melawan pandemi virus corona (Covid-19) sesuai dengan bidang BUMN masing-masing. Di farmasi, perusahaan pelat merah terus melakukan terobosan.
"Penanganan kesehatan, kita terus berusaha bagaimana BUMN farmasi lakukan terobosan apakah kerja sama dengan Lembaga Eijkman, Kementerian Kesehatan, dan CEPI, Sinovac untuk lakukan terobosan membuat vaksin dan obat-obatan," kata Erick dalam paparan virtual, Rabu pekan ini (20/5/2020).
Holding BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero) memang terus berupaya untuk menemukan vaksin virus corona (Covid-19) dengan bekerja dengan lembaga dalam dan luar negeri. Perusahaan sebelumnya menargetkan pada 2021 nanti paling cepat sudah bisa melakukan uji klinis vaksin yang diproduksinya sendiri.
Lembaga tersebut yakni Eijkman, CEPI atau The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi) yang yang didirikan oleh Bill Gates, dan perusahaan kimia asal China, yakni Sinovac Biotech Ltd.
Erick mengatakan pihaknya sudah mengunjungi Bio Farma untuk melihat progres perkembangan kerja sama tersebut dan setelahnya akan melihat apa yang dilakukan oleh BUMN lain seperti PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad yang mulai memproduksi ventilator lokal dan PCR (polymerase chain reaction) test kit.
Di Amerika Serikat, pekan ini juga datang kabar positif dari Moderna Inc, raksasa farmasi dan salah satu perusahaan publik di Bursa Nasdaq yang berhasil melakukan uji coba vaksin corona.
Moderna Inc mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 eksperimentalnya yang pertama kali diuji di AS telah terbukti menghasilkan antibodi pelindung pada sekelompok kecil sukarelawan sehat.
Perusahaan mengatakan, data tersebut berasal dari delapan orang di antara 45 subjek yang mengambil bagian dalam uji coba keselamatan vaksin yang dimulai pada bulan Maret. Ini berarti, dari semua (45 orang) subjek, perusahaan tidak mengungkapkan hasil dari 37 peserta uji coba lainnya.
Menanggapi progres vaksin dalam negeri, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir sebelumnya mengatakan hingga saat ini perusahaan sudah bekerjasama dengan tiga lembaga, termasuk di dalam negeri untuk berupaya menemukan vaksin Covid-19.
Upaya ini dilakukan untuk memotong proses produksi vaksin sendiri yang sebelumnya bisa memakan waktu 10-15 tahun bisa lebih singkat menjadi 2 tahun.
"Untuk vaksin Covid-19 Bio Farma sudah melakukan upaya kolaborasi, strateginya dengan bekerjasama dengan lembaga dalam negeri maupun lembaga internasional," kata Honesti, Selasa (21/4/2020).
(tas/tas) Next Article Gandeng China, Bio Farma Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Juli
"Penanganan kesehatan, kita terus berusaha bagaimana BUMN farmasi lakukan terobosan apakah kerja sama dengan Lembaga Eijkman, Kementerian Kesehatan, dan CEPI, Sinovac untuk lakukan terobosan membuat vaksin dan obat-obatan," kata Erick dalam paparan virtual, Rabu pekan ini (20/5/2020).
Holding BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero) memang terus berupaya untuk menemukan vaksin virus corona (Covid-19) dengan bekerja dengan lembaga dalam dan luar negeri. Perusahaan sebelumnya menargetkan pada 2021 nanti paling cepat sudah bisa melakukan uji klinis vaksin yang diproduksinya sendiri.
Lembaga tersebut yakni Eijkman, CEPI atau The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi) yang yang didirikan oleh Bill Gates, dan perusahaan kimia asal China, yakni Sinovac Biotech Ltd.
Erick mengatakan pihaknya sudah mengunjungi Bio Farma untuk melihat progres perkembangan kerja sama tersebut dan setelahnya akan melihat apa yang dilakukan oleh BUMN lain seperti PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad yang mulai memproduksi ventilator lokal dan PCR (polymerase chain reaction) test kit.
Di Amerika Serikat, pekan ini juga datang kabar positif dari Moderna Inc, raksasa farmasi dan salah satu perusahaan publik di Bursa Nasdaq yang berhasil melakukan uji coba vaksin corona.
Moderna Inc mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 eksperimentalnya yang pertama kali diuji di AS telah terbukti menghasilkan antibodi pelindung pada sekelompok kecil sukarelawan sehat.
Perusahaan mengatakan, data tersebut berasal dari delapan orang di antara 45 subjek yang mengambil bagian dalam uji coba keselamatan vaksin yang dimulai pada bulan Maret. Ini berarti, dari semua (45 orang) subjek, perusahaan tidak mengungkapkan hasil dari 37 peserta uji coba lainnya.
Menanggapi progres vaksin dalam negeri, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir sebelumnya mengatakan hingga saat ini perusahaan sudah bekerjasama dengan tiga lembaga, termasuk di dalam negeri untuk berupaya menemukan vaksin Covid-19.
Upaya ini dilakukan untuk memotong proses produksi vaksin sendiri yang sebelumnya bisa memakan waktu 10-15 tahun bisa lebih singkat menjadi 2 tahun.
"Untuk vaksin Covid-19 Bio Farma sudah melakukan upaya kolaborasi, strateginya dengan bekerjasama dengan lembaga dalam negeri maupun lembaga internasional," kata Honesti, Selasa (21/4/2020).
(tas/tas) Next Article Gandeng China, Bio Farma Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Juli
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular