
Sambut Lebaran, Rupiah di Level Terkuat 2 Bulan Rp 14.680/US$
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 May 2020 15:45

Kemarin rupiah menguat berkat membaiknya sentimen pelaku pasar merespon vaksin virus corona dari perusahaan bioteknologi Moderna di AS. Sehingga rupiah tak terbendung di pekan ini, alias selalu menguat melawan dolar AS.
Pada Senin malam (pagi waktu AS) Moderna menyatakan hasil uji klinis pertama vaksin cukup positif. Pasalnya, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi virus corona.
Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.
Kabar tersebut tentunya memberikan harapan virus corona bisa segera ditanggulangi dan kehidupan kembali normal, roda perekonomian kembali berputar kencang. Sentimen pelaku pasar pun membaik, dan rupiah siap berjaya lagi.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2020. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median 4,25% untuk suku bunga acuan. Artinya, BI 7 Day Reverse Repo Rate dikurangi 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini yang sebesar 4,5%.
BI masih belum "menembakkan peluru" dengan menurunkan suku bunga tetapi rupiah masih bisa menguat berkat sentimen pelaku pasar global yang sedang bagus.
Rupiah memiliki peluang kembali menguat pada hari ini, Rabu (20/5/2020) apalagi belakangan ini rupiah kerap melawan "gravitasi" alias menguat saat mayoritas mata uang utama Asia melemah atau saat sentimen pelaku pasar kurang bagus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Pada Senin malam (pagi waktu AS) Moderna menyatakan hasil uji klinis pertama vaksin cukup positif. Pasalnya, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi virus corona.
Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.
Kabar tersebut tentunya memberikan harapan virus corona bisa segera ditanggulangi dan kehidupan kembali normal, roda perekonomian kembali berputar kencang. Sentimen pelaku pasar pun membaik, dan rupiah siap berjaya lagi.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2020. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median 4,25% untuk suku bunga acuan. Artinya, BI 7 Day Reverse Repo Rate dikurangi 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini yang sebesar 4,5%.
BI masih belum "menembakkan peluru" dengan menurunkan suku bunga tetapi rupiah masih bisa menguat berkat sentimen pelaku pasar global yang sedang bagus.
Rupiah memiliki peluang kembali menguat pada hari ini, Rabu (20/5/2020) apalagi belakangan ini rupiah kerap melawan "gravitasi" alias menguat saat mayoritas mata uang utama Asia melemah atau saat sentimen pelaku pasar kurang bagus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular