
Libur! Investor Amankan Dana Tunai & IHSG Drop 0,06%

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah ditutup turun 0,42% pada perdagangan sesi 1 Rabu (20/5/20) Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memangkas penurunan hari ini dan ditutup turun 0,06% di level 4.545,95.
Transaksi harian hari ini mencapai Rp 40,41 triliun karena ada transaksi pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh Bangkok Bank hari ini yang resmi dilakukan dengan nilai mencapai Rp 33,28 triliun.
Di tengah koreksi indeks ini, investor asing mencatatkan aksi beli bersih sejumlah Rp 45 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dibeli asing pagi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sahamnya dibeli bersih asing sebanyak Rp 231 miliar yang menyebabkan harga sahamnya terapresiasi sebesar 4,64% ke harga Rp 2.480/saham.
Investor lokal tampaknya lebih memilih untuk memegang uang cash ketimbang menempatkan dananya di portofolio investasi selama libur panjang bursa hingga 6 hari ke depan bertepatan dengan perayaan Kenaikan Isa Almasih dan Hari Raya Idul Fitri. Perdagangan saham hari ini adalah terakhir, dan akan dibuka lagi pada Selasa 26 Mei mendatang usai libur Lebaran.
Kabar baik datang dari rilis Bank Indonesia (BI) yang melaporkan defisit transaksi berjalan (CAD) kuartal I-2020 setara dengan 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 2,8% PDB. Defisit tersebut merupakan yang terendah sejak kuartal II-2017.
"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia," papar keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (20/5/2020).
"Defisit neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan," tulis BI.
Penurunan CAD tersebut membuat pasokan devisa di perekonomian nasional semakin membaik. Ini menjadi modal bagi rupiah kembali menguat pada hari ini.
'Lautan' merah bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ternyata menyeberang antarbenua dan ikut memberikan dampak negatif kepada IHSG. Tiga indeks besar di AS semuanya turun, Dow Jones Industrial Average turun1,59%, S&P500 terdepresiasi 1,05%, sedangkan Nasdaq anjlok 0,54% pada penutupan perdagangan tadi pagi (Selasa waktu AS).
Penurunan di bursa negeri Paman Sam terjadi karena keraguan akan laporan kesuksesan vaksin Moderna Inc juga jadi penyebab lain. Stat News melaporkan sejumlah pakar tidak yakin dengan klaim perusahaan bioteknologi itu.
Pasalnya Moderna tidak melampirkan data, hanya kata-kata saja. Padahal dalam pembuktian penelitian, data menjadi sangat penting.
Hal ini membuat saham Moderna jatuh 10,4%. Sebelumnya Moderna bekerja sama dengan Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) untuk menguji ini.
Indeks kontrak berjangka Dow Jones di AS, Dow Futures terpantau menanjak sebesar 0,95% pada hari ini.
Sedangkan mayoritas bursa Asia dipantau bervariatif, Hang Seng Index Hong Kong terapresiasi sebesar 0,05%, Nikkei Jepang terapreasi sebesar 0,79%, sedangkan STI Singapore turun sebesar 0,76%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!