
Asing Masuk, IHSG Sesi II Punya Peluang Balik Arah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Rabu (20/5/2020) sempat menguat di awal pembukaan, meski ditutup turun 19,04 poin atau 0,42% ke level 4.529,62 merespon keraguan akan laporan kesuksesan vaksin Moderna Inc. Stat News melaporkan sejumlah pakar tidak yakin dengan klaim perusahaan bioteknologi itu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat sungguh fantastis mencapai Rp 35,85 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) sebesar Rp 106,84 di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi tercatat 28,07 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 269.457 kali transaksi.
Saham-saham unggulan yang mendorong penurunan di antaranya saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) (-4,48%), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) (-4,17%), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) (-4,16%), sedangkan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (-3,6%) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (-3,33%).
Koreksi IHSG terdorong oleh kontroversi terkait penemuan vaksin Covid-19. Para ahli menyebut data hasil uji coba keamanan tahap awal vaksin pada segelintir orang itu tidak bisa dipercayai untuk menilai efektivitasnya.
Apalagi saat ini vaksin baru memasuki uji coba tahap awal dan informasi penting lainnya mengenai vaksin belum diungkapkan perusahaan sepenuhnya, sebagaimana dilaporkan CNBC International, Selasa (19/5/2020).
"Berdasarkan informasi yang disediakan oleh perusahaan yang berbasis di Cambridge, Mass, tidak ada cara untuk mengetahui seberapa mengesankan - atau tidak - vaksin tersebut," kata para ahli vaksin saat diminta pandangannya tentang vaksin Moderna oleh STAT.
Sementara transaksi harian hari ini di sesi I yang mencapai Rp 35,85 triliun karena ada transaksi pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh Bangkok Bank hari ini yang resmi dilakukan dengan nilai mencapai Rp 33,28 triliun, membatasi koreksi IHSG.
Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG bertahan di zona merah, dengan indikator BB yang mencoba menyentuh level support.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), saat ini berada di area pivot mencoba menyentuh level support yang artinya penurunan lebih lanjut.
Level support berada di area 4.510 dan berlanjut hingga area 4.495. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati resistance yang berada di area 4.555 hingga area 4.580.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum dengan garis MA yang mencoba berpotongan di atas wilayah postif, cenderung untuk menurun.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI menunjukkan overbought, artinya pergerakan cenderung untuk turun.
Namun garis yang masih berada di atas area 20 dan sedikit menukik ke atas terindikasi adanya perlawanan tren mencoba untuk rebound.
Secara keseluruhan, dari fundamental terkait kontroversi vaksin Covid-19 dikombinasikan teknikal dengan indikator BB yang mencoba menyentuh level support, maka pergerakan IHSG cenderung turun atau koreksi.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500