"Hantu" CAD Menipis, Rupiah Perkasa Lewati Rp 14.700/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 May 2020 12:38
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali berjaya melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (20/5/2020) hingga menembus ke bawah Rp 14.700/US$. Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang menipis memberikan momentum tambahan bagi rupiah untuk menguat pada hari ini.

Rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan stagnan di Rp 14.750/US$. Sempat melemah 0,14% ke Rp 14.770/US$, setelahnya rupiah langsung menguat hingga 0,47% ke Rp 14.680/US$.

Penguatan tersebut sedikit terpangkas dan berada di level Rp 14.690/US$ atau menguat 0,41% pada pukul 12:00 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv.

CAD yang selama ini menjadi "hantu" perekonomian RI, dan sudah mulai "bergentayangan" sejak kuartal IV-2011 akhirnya menipis.

Bank Indonesia (BI) pagi tadi melaporkan defisit transaksi berjalan (CAD) kuartal I-2020 setara dengan 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 2,8% PDB. Defisit tersebut merupakan yang terendah sejak kuartal II-2017.



"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia," tulis keterangan BI, Rabu (20/5/2020).

"Defisit neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan," tulis BI.

Penurunan CAD tersebut membuat pasokan devisa di perekonomian nasional semakin membaik. Ini menjadi modal bagi rupiah kembali menguat pada hari ini.

Kemarin rupiah menguat berkat membaiknya sentimen pelaku pasar merespon vaksin virus corona dari perusahaan bioteknologi Moderna di AS.

Pada Senin malam (pagi waktu AS) Moderna menyatakan hasil uji klinis pertama vaksin cukup positif. Pasalnya, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi virus corona.

Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.

Kabar tersebut tentunya memberikan harapan virus corona bisa segera ditanggulangi dan kehidupan kembali normal, roda perekonomian kembali berputar kencang. Sentimen pelaku pasar pun membaik, dan rupiah siap berjaya lagi.

Sementara itu dari dalam negeri, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 19 Mei 2020.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median 4,25% untuk suku bunga acuan. Artinya, BI 7 Day Reverse Repo Rate dikurangi 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini yang sebesar 4,5%.

BI masih belum "menembakkan peluru" dengan menurunkan suku bunga tetapi rupiah masih bisa menguat berkat sentimen pelaku pasar global yang sedang bagus. Rupiah memiliki peluang kembali menguat pada hari ini, Rabu (20/5/2020) apalagi belakangan ini rupiah kerap melawan "grafivitasi" alias menguat saat mayoritas mata uang utama Asia melemah atau saat sentimen pelaku pasar kurang bagus.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]





(pap/pap) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular